Home / Berita / Daerah / Nasional

Senin, 25 Maret 2019 - 12:18 WIB

2 Anggota SBSI 92 Tapteng Dianiaya, Polisi Sibuk Tawarkan Perdamaian

Salah seorang korban penganiayaan sedang dirawat intensif di RSUD Pandan

Salah seorang korban penganiayaan sedang dirawat intensif di RSUD Pandan

Viewer: 625
0 0
Terakhir Dibaca:2 Menit, 27 Detik

TAPTENG,– Ranto Sihombing dan rekannya Edwardo Gultom warga Aek Tolang, Kecamatan Pandan harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan setelah dikeroyok beberapa anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Sabtu (23/03/19) sekitar pukul 10.12 Wib.

Penasehat Hukum dan HAM SBSI 92 Rinto Samudra Putra Hutabarat, SH memaparkan, dua anggota Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI ) yang menjadi korban penganiayaan itu diketahui melakukan aktivitas bongkar muat di salah satu gudang makanan ringan. Namun, beberapa anggota SPSI mendatangi korban dan mengganggu, sehingga terjadi perkelahian. Tetapi karena kalah jumlah, kedua korban akhirnya ‘bonyok’ dan harus dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan.

“Ia mereka (korban) lagi cari makan dikeroyok disitu,” ujar Rinto.

Menurut Rinto, antara SBSI 92 dengan pihak perusahaan telah menjalin kerjasama. Hal itu ditandai dengan adanya MoU. Sehingga, menurut Rinto tidak ada masalah soal aktivitas bongkar muat itu.

“Kita dan pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Tapanuli Tengah, dengan laporan Polisi No Pol. LP/67/III/2019/SU/RES TAPTENG,” ungkap Rinto.

Baca Juga  Pemkab Simalungun Tidak Perduli! Anak Rantau Patungan Danai Perbaiki Jalan Rusak

Pasca pelaporan tersebut, Rinto mengakui adanya upaya perdamaian oleh pihak SPSI, namun pihaknya belum bisa menerima niat baik tersebut.

“Tadi mereka (SPSI) memang datang kemari dan mengajak berdamai. Tapi kan tidak mungkinlah kedua korban masih terbaring di rumah sakit langsung melakukan perdamaian begitu saja. Karena untuk hal itu kan masih ada hari berikutnya, bukan disitu kejadian langsung berdamai,” ujar Rinto.

Dijelaskannya Rinto, pihaknya tidak bermaksud menolak untuk berdamai, “tetapi lihat dulu kondisi korban tersebut, sudah bagaimana kondisinya. Sah-sah saja kalau mau berdamai, tapi dikemudian hari gimana efek sampingnya nanti kalau tidak ada proses hukumnya. Kita kan tinggal di Negara hukum, jadi prosesnya harus dijalankan. Siapa salah ya di proses, jangan dikit-dikit mau damai,” ucapnya.

Lanjut Rinto, SBSI 92 akan tetap mengacu kepada jalur hukum, “kalaupun ada perdamaian ya perdamaian seperti apa yang mereka minta. Karena kita tidak tahu seperti apa perdamaian yang mereka mau. Saya rasa itu saja yang ingin saya sampaikan selaku penasehat hukum SBSI 92,” pungkasnya.

Sementara itu, informasi didapat media ini, pada sore tadi pihak Polres juga mendatangi kedua korban di rumah sakit dan menawarkan perdamaian. Sontak hal ini membuat ketua DPC SBSI 92 kab. Tapteng, Demakson Tampubolon merasa kecewa.

Baca Juga  Plt Walikota Didampingi Disnaker Tanjungbalai Sidak Perusahaan Yang Belum Beri THR

“Ada apa dengan polisi ini, korban masih dalam kondisi dirawat, bukannya memproses laporan kok malah sibuk menawarkan perdamaian,” ujar Demak ketus.

Menurut Demakson, Pihak kepolisian semestinya fokus dulu menindaklanjuti laporan korban. “Masalah perdamaian, tunggu lah nanti pulang dari rumah sakit ataupun pas di kantor polisi. Kami ingin proses hukum tetap dilanjutkan, polisi harus bertindak tegas kepada para pelaku penganiayaan itu. PK KBM SBSI 92 ini bukan illegal, kita tercatat di Disnaket Tapteng. Anggota saya mencari makan kenapa diganggu,” ujar Demak.

Lanjutnya lagi, “kami berharap pihak kepolisian professional menangani kasus ini dan segera mengamankan para pelaku terlebih dahulu untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Karena rentetan dari insiden ini bisa saja memicu amarah anggota SBSI 92 yang lainnya, masalah perdamaian nanti kita bicarakan di kantor polisi,” tandas Demak.**(Tim)

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%

Share :

Baca Juga

Berita

Kawanan Gajah Liar Kembali Meresahkan Warga Koto Garo, Warga Minta BKSDA Riau Segera Turunkan Tim Sebelum Ada Korban Kembali

Berita

Berita

Rangka Tegakkan Perbup Tapsel Tim Gabungan Laksanakan Operasi Yustisi

Berita

Keluar masuk Jakarta tidak perlu lagi urus SIKM. ini gantinya

Berita

Sambangi Kedai Kopi, Koramil Marau Jajaran Kodim 1203/Ktp Tingkatkan Patroli Malam, Disiplinkan Protokol kesehatan.

Berita

Jalin Kebersamaan Di Perbatasan, Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Olahraga Bersama Tentera Diraja Malaysia (TDM) 

Berita

Mahfud Bantah Pengacara Rizieq, Belum Terima Surat Pencekalan

Berita

Soal Siswi Non-Muslim Wajib Jilbab, Kepala SMKN 2 Padang Minta Maaf