Home / Berita

Senin, 25 Februari 2019 - 11:46 WIB

Jokowi Tantang Pengembalian Konsesi Tanah, Bagaimana Aturannya?

Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan di SICC Sentul, Bogor, Minggu (24/2/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan di SICC Sentul, Bogor, Minggu (24/2/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Viewer: 543
0 0
Terakhir Dibaca:2 Menit, 25 Detik
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, menantang para pemegang konsesi tanah untuk mengembalikannya pada negara. Terkait pengembalian konsesi tanah, diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 5 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria, beserta sejumlah peraturan turunnya.
Tantangan Jokowi disampaikan di acara ‘Konvensi Rakyat’ di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Nah, jika ada penerima konsesi besar yang mau mengembalikan ke negara… Saya ulang, saya ulang, jadi, kalau ada yang ingin mengembalikan konsesinya kepada negara…” ucap Jokowi, Minggu (24/2).
Sebelumnya, dalam debat kedua pada 17 Februari 2019 yang hanya diikuti oleh calon presiden, Jokowi mengungkit pengelolaan lahan yang luas oleh Prabowo. Hal itu dinyatakan, setelah Jokowi membanggakan program pembagian konsesi lahan seluas 2,6 juta hektare bagi masyarakat adat, hak ulayat, dan masyarakat di sekitar hutan.
“Kita tidak berikan kepada yang gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektar juga di Aceh Tengah 120.000 hektar. Saya hanya ingin sampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan masa pemerintahan saya,” pungkas Jokowi.Prabowo membenarkan pernyataan itu, namun menegaskan bahwa lahan tersebut milik negara dan siap mengembalikan jika negara membutuhkan. “Setiap saat negara bisa ambil kembali. Kalau untuk negara, saya rela kembalikan itu semua,” kata Prabowo.Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Terkait pengembalian konsesi lahan seperti yang ditantang Jokowi, ada diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 tahun 1996. Selain itu ada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengaturan dan Tata Cara Penetapan HGU.
Dalam pasal 17 PP Nomor 40 tahun 1996 dinyatakan:
(1) Hak Guna Usaha hapus karena : a. berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberian atau perpanjangannya. b. dibatalkan haknya oleh pejabat yang berwenang sebelum jangka waktunya berakhir karena: 1) tidak terpenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak dan/atau dilanggarnya ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13 dan/atau Pasal 14; 2) putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; c. dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir; d. dicabut berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961; e. ditelantarkan; f. tanahnya musnah; g. ketentuan Pasal 3 ayat (2).(2) Hapusnya Hak Guna Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mengakibatkan tanahnya menjadi Tanah Negara.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai hapusnya Hak Guna Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan keputusan Presiden.
Sedangkan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun 2017, pada Pasal 3 dinyatakan:
(1) Hak Guna Usaha diberikan untuk jangka waktu paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 25 (dua puluh lima) tahun.
(2) Setelah jangka waktu Hak Guna Usaha dan perpanjangannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, kepada pemegang hak dapat diberikan pembaruan Hak Guna Usaha di atas tanah yang sama untuk jangka waktu paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun.(Kumparan/AW)
Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%
Baca Juga  Prajurit Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty Amankan 3 orang diduga (PMI) Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural

Share :

Baca Juga

Berita

Lindungi Kades Bermasalah, Bupati Didesak Copot Plh Kepala Inspektorat Halsel

Berita

Bupati Sintang menyerahkan Hasil Verifikasi Administrasi Pengusulan Calon Wakil Bupati Sintang kepada lima partai pengusung Koalisi Adil Bersatu, Partai PPP belum Tanda tangan karena beda Usulan.

Berita

Pangdam XII/Tpr Terima Kunjungan Silaturahmi ACT Kalbar

Berita

Lebih Nyaman Beraktivitas di Rumah, Banyak Warga Nikmati Promo Tambah Daya Listrik Super Murah

Berita

Soal Huntap di Gane, Bupati Minta Daud DJubedi Segera Diperiksa

Berita

Sekda Tapsel Dampingi Gubsu Kunker Ke Ponpes Al-Yusufiyah

Berita

Gawai Dayak Sintang 2022 Usai, Panitia Bersama Dinas Terkait Keroyokan Membersihkan Betang Jerora Satu.

Berita

Danrem 121/ABW Brigjen TNI Pribadi Jatmiko Pimpin Sertijab Dandim 1206/PSB