KompasNasional.com,Medan – Seorang ibu rumah tangga mengaku baru saja dipukuli suaminya hingga berdarah-darah, ketika pulang ke rumah, Rabu (18/4/2018) sekira jam 23.30 malam.
Sebelum peristiwa itu, wanita berinisial SNN (30) tersebut baru saja membawa ketiga anak tirinya pergi ke kolam renang Bahagia, Jalan Bahagia By Pass, Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota.
Pengakuan SNN di Mapolsek Percut Sei Tuan, Kamis (19/4/2018) dinihari, penganiayaan itu dilakukan sang suami di kediaman mereka, yang merupakan rumah milik mertuanya di Jalan Taud Sukaria, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung.
Ceritanya, siang itu dia bersama tetangganya KK (25), mengajak ketiga anak tirinya ke kolam renang Bahagia. Namun, kepergian mereka juga berbarengan dengan seorang pemuda berinisial JF (24).
Setelah puas ke kolam renang, mereka pun kemudian pergi berjalan-jalan di seputaran Kota Medan, hingga akhirnya sebelum tiba di rumah jelang tengah malam itu.
Awalnya kepulangan SNN malam itu disambut biasa saja oleh sang suami berisial BP. Keributan mulai terjadi ketika salah satu dari tiga bocah yang dibawanya bercerita kepada sang ayah. JN (6), yang merupakan anak kandung BP mengatakan bahwa kepergian mereka ke kolam renang juga berbarengan dengan Om JF, yang diketahui masih berstatus mahasiswa.
Mendengar pengakuan anaknya itu, emosi BP langsung meledak-ledak. Dia langsung menuding bahwa sang istri telah selingkuh di belakangnya. Seketika itu juga, dia memukuli istrinya itu.
Tiga pukulan segera mendarat di wajahnya. Sesaat kemudian, darah segar pun mengucur keluar dari luka di pelipis wajah SNN akibat pukulan tangan kosong BP.
Kepada wartawan, SNN mengatakan, itu bukan kali pertama dia mendapat perlakuan kasar sang suami. Menurut wanita itu, hubungannya dengan JF hanya sebatas teman biasa, tidak lebih dari itu.
Namun, dipicu api cemburu, apalagi pulang jelang tengah malam, suaminya BP curiga bahwa dirinya telah selingkuh dengan mahasiswa itu.
“Sering dia ringan tangan bang, sekarang inilah paling parah. Aku sama JF cuma sebatas teman, cemburu dia,” beber SNN saat menunggu giliran membuat laporan ke ruang petugas SPKT.
Satu hal yang dikesalkan SNN, saat dia dipukuli suaminya itu, seolah tak ada upaya pencegahan, apalagi pembelaan dari pihak mertuanya. Bahkan, dia seolah semakin dipojokkan oleh keluarga mertuanya.
Setelah curhat kepada seorang temannya berinisial EF, lewat Facebook Messenger, akhirnya dia memutuskan untuk melaporkan penganiayaan itu.
“Dulu tetangga ku di Perumnas Mandala dek. Jadi dia minta ditemani, aku pun nggak tahu cerita jelasnya bagaimana. Karena saat ku tanya dia nggak mau jawab. Mungkin karena trauma gitu,” tutur EF yang akhirnya menemani SNN ke kantor polisi.
Akibat penganiayaan itu, SNN terlihat mengalami luka pukulan di bagian wajahnya. Hingga Kamis (19/4/2018) kemarin, wanita itu masih dimintai keterangan oleh penyidik Polsek Percut Sei Tuan. (M24J/TR)