Radzi Saleh menjadi salah satu orang yang berpengaruh dalam perkembangan K-Link Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak awal berdiri, dirinya mampu mempertahankan eksistensi K-Link Indonesia dalam usaha multi level marketing (MLM).
Dia bercerita bagaimana mengembangkan K-Link Indonesia dengan membangun kepercayaan masyarakat dan mengajak karyawannya untuk berkarir lewat bisnis MLM, yang mana ketika tahun 2002 keberadaan usaha ini begitu ‘menjamur’ di Tanah Air.
“Sering kali dari awal mereka (bisnis MLM) berdiri akan benar-benar bagus. Beberapa tahun kemudian marketing plan mereka mentok,” katanya saat berbincang dengan merdeka.com.
Radzi mengaku, tak pernah menjanjikan pendapatan yang menggiurkan bagi siapa saja yang ingin bergabung bersama K-Link. Dirinya hanya menerapkan sistem karir dan bimbingan pengetahuan bagaimana berbisnis yang bisa menghasilkan pendapatan dan diterima masyarakat.
“Tidak mengimingi satu penghasilan besar. Tetapi, memang K-Link penghasilan yang didapatkan bisa besar. Apa yang kita bangun di K-Link itu karir, kalau kita kerja keras dapat (pendapatan besar),” jelasnya.
“Banyak orang bergabung di K-Link ingin bangun (bisnis) yang besar macam MLM itu lah. Tetapi seringkali saya menasehati mereka. Jangan begitu, kita harus buat investasi sederhana,” sambungnya.
Lanjut Radzi, dengan tidak mengejar pendapat yang besar maka mereka yang tergabung di dalam K-Link tidak mendapatkan beban kerja yang berat, di mana hal itu berpengaruh terhadap produktivitas mereka.
“Karena ini kuncinya MLM, jangan menyulitkan orang dalam mengejar karir ini. Mereka ini diibaratkan stres. Mengejar waktu sukses, yang akhirnya mereka gagal. Ini tidak kita terapkan di K-Link. Kita tidak menjanjikan dan tidak membuat mereka stres. Satu lagi, konsep K-Link, K itu maksudnya knowledge link jadi kita menerapkan ilmu ya,” imbuhnya.
Dengan trik itu lah pada akhirnya Ia mampu memiliki sekira 2 juta member dari semula yang hanya memiliki 10 leader dalam menjalankan bisnis tersebut. “Saya percaya hampir semua MLM di Indonesia punya sistem marketing mereka. Tetapi, kita membuat juga key sistem, untuk memberi ilmu kepada member di seluruh Indonesia.”
“Kalau kita bicara total member sekitar 2 juta member. Bisnis yang benar harus mengutamakan produk, kalau kita utamakan produk maka tidak ada penipuan di situ,” kata dia lagi.
Menutup perbincangan, Ia pun menyampaikan bahwa K-Link Indonesia terus melakukan inovasi setiap tahunnya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di era teknologi saat ini.
“Walaupun kita diibaratkan perusahaan lama, tetapi jiwa kita muda. Kita akan banyak mengejar rekor-rekor ini. Kita sedang meremajakan K-Link dengan introduce pendekatan yang mengikut kebiasaan masyarakat seperti program online, selling, recruitment,” pungkasnya (mdk|dwk)







