KompasNasioanl.com – Tepat 100 hari kepemimpinannya di DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Sandiaga Uno diundang ke acara Mata Najwa.
Topik yang ditayangan presenter Najwa Shihab, mulai dari penertiban Tanah Abang, pulau reklamasi, rumah DP nol rupiah hingga penertiban becak.
Terkait becak, publik sempat menyoroti wacana dari Anies Baswedan yang dinilai akan menghadirkan kembali kendaraan roda tiga tersebut ke Ibu Kota.
Menanggapi hal ini, Anies menyebut bahwa dirinya bukan menghadirkan kembali becak ke jalan raya Ibu Kota, melainkan mengatur eksistensinya.
Pengaturan tersebut, imbuhnya, terutama bagi becak-becak yang beroperasi di lingkungan perumahan maupun pinggiran Kota Jakarta.
“Kita tidak menyadari, bahwa di Jakarta, becak jadi angkutan lingkungan mereka. Saya bukan mengundang becak kembali ke jalan raya. Itu harus diatur,” ujar Anies Baswedan dalam tayangan Mata Najwa.
Anies menyebut alasan becak tersebut harus diatur agar bisa melayani penumpang yang berada di lingkungan perumahan dan kampung.
Terkait kehadiran becak, Anies Baswedan pun memberikan syarat kepada para pengemudinya.
“Pertama, harus ada kesepakatan warga bahwa di wilayah itu butuh becak. Kedua, mereka (becak) yang ada di situ dicatat sehingga jumlah dan rutenya ditentukan,” ujarnya.
Anies pun menyebut pemerintah provinsi DKI bakal mengawati kehadiran becak-becak tersebut.
Kemudian, Najwa pun memperlihatkan wawancara dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyo yang curhat repotnya mengatur becak.
Dalam wawancara itu, pria yang karib disapa Bang Yos itu menyebut ketika itu ada keluhan bahwa menertibkan becak itu sangat sukar.
“Naluri dia (tukang becak) untuk melanggar itu sangat tinggi. Melawan arus pun dilakoni sama dia,” ujar Sutiyoso.
Seperti wacana Anies kini, Bang Yos pun sempat mengizinkan becak untuk beroperasi di tempat-tempat tertentu dan mengawasinya.
“Beberapa hari, masih berjalan tertib. Tapi beberapa hari kemudian, berdatanganlah becak-becak dari luar kota yang diangkut pakai truk. Mulailah mereka memasuki jalan-jalan yang dilarang. Yang tadinya di pinggir kota, ke tengah kota. Kita mulai tertibkan. Akhirnya ya aksi kucing-kucingan saja dengan petugas,” ujar Bang Yos.
Dia pun mengatakan mungkin Anies dan Sandi memiliki cara yang lebih ampuh untuk mengatur becak-becak tersebut.
Namun, saat ditanyakan cara mengatur becak oleh Najwa, Anies pun melontarkan komentar soal ojek online hingga naluri melanggar yang bukan hanya dilakukan rakyat kecil.
Ketika didesak Najwa, Anies pun langsung menjawab.
“Cara mengaturnya, nomor satu, tentukan wilayahnya. Begitu ada, pengaturan jauh lebih mudah,” ujar Anies.
Tapi, Najwa menyebut yang dilakukan Anies tersebut sudah ditempuh Bang Yos, namun pada kenyataannya becak masih tetap melanggar.
Najwa pun bertanya bagaimana agar becak tersebut tidak melanggar?
Anies pun menjawab, “Pertama tentukan wilayahnya. Kedua, begitu ada pelanggaran, ada sanksi. Mereka (tukang becak) itu tercatat.”
Terkait antisipasi becak yang datang berbondong-bondong dari luar kota ke Jakarta, Anies pun menanggapi.
“Sekarang dishub sedang mencatat (para tukang becak). Jika mereka yang selama ini tidak berada di sini, keluar. Jika ada (becak) yang datang ke Jakarta, dengan mudah kita akan meminta mereka untuk kembali,” ujar Anies.
Anies menyebut bahwa pihaknya akan rutin mengecek identitas becak dan pengemudinya.
“Begitu mereka tidak terdaftar, maka becak itu harus keluar dari Jakarta. Mereka harus dipulangkan,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
(TRI/TR)