KompasNasional.com ||Â Dianggap paling milenial, Pemuda se-Jabodetabek, deklarasi mendukung capres-cawapres nomor urut 02 Joko Widodo-Maruf Amin, di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (23/9).
Ratusan pemuda-pemudi yang mengatasnamakan relawan Jokowi Untuk Rakyat Milenial (JOURNAL), bersepakat bahwa Presiden Joko Widodo sangat mewakili keinginan generasi muda.
Hal itu dibuktikan dengan kinerjanya selama kurung 4 tahun terakhir sejak 2014 lalu. Deklarator Journal Rizqie Guntur Pahlawan menegaskan, Presiden Jokowi merupakan simbol kerja nyata dan pro terhadap generasi muda.
“Dari Pak Jokowi kita bisa belajar untuk membangun Indonesia kita hanya perlu aksi bukan terjebak pada narasi-narasi, yang selama ini justru tidak produktif,” kata dia, dalam diskusi yang digelar pada rangkaian kegiatan itu.
Dinno Munfaizin Ketua Tim Relawan Satria Pinandita juga menyampaikan bahwa generasi muda saat ini, adalah generasi yang mampu memanfaatkan kesempatan zaman.
“Kalian, generasi Milenial jangan menjadi generasi yang merasa terbebani dalam menghadapi zaman. Justru sebaliknya, harus mampu memanfaatkan kesempatan zaman,” kata dia.
Joko Widodo, lanjut dia, juga mampu tampil di kancah Internasional dan berperan aktif dalam politik luar negeri.
“Misalnya, bagaimana Jokowi dikatakan anti Islam ketika Indonesia berdiri di garda paling depan untuk mengecam klaim Yerussalem sebagai ibukota Israel. Usaha tersebut membuktikan bahwa Indonesia aktif dalam politik luar negeri, sekaligus peduli terhadap kondisi Islam di dunia,” ucap dia.
Ketua Panitia Fitra Aditya mengatakan, kegiatan yang diinisiasi generasi muda se-Jabodetabek tersebut, merupakan kegiatan diskusi publik tentang 5 tahun Jokowi di mata anak muda, yang dilanjutkan dengan deklarasi.
Menurut dia, saat ini anak muda cenderung apatias terhadap perkembangan sosial dan Politik. Journal berharap anak muda harus lebih aktif terlibat dalam momentum politik terutama Pilpres 2019 kali ini.
“Kegiatan ini berangkat dari keresahan teman-teman yang melihat anak muda sangat apatis terhadap politik. Padahal jumlah kita hampir 50 persen, sehingga penting untuk legitimasi pemerintah. Saatnya kita harus terlibat untuk turun bersama. Bapak Jokowi telah memberi kita ruang untuk berekspresi,” katanya.(Merdeka/TR)