Kompasnasional | Keluarga remaja peretas situs National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang menjadi korban penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) meminta polisi segera mengusut tuntas pelaku kekerasan yang menyerang Putra Aji Adhari.
Pasalnya, setelah berjalan sepekan lebih pasca peristiwa penganiayaan terjadi, pihak Kepolisian baru menangkap satu orang yang diduga pelaku kekerasan yang membuat Putra Aji terkulai lemah di Rumah Sakit (RS).
Peristiwa yang terjadi pada Rabu (22/7/2020) ini membuat remaja yang menjadi perhatian usai meretas situs NASA awal tahun lalu ini terpaksa menjalani perawatan medis.
Darso, ayah korban mengatakan anak tercintanya ini belum dapat berbuat banyak seperti seperti sedia kala.
“Kondisinya sama seperti waktu di rawat di RS Sari Asih. Sekarang di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Cawang, juga masih belum bisa ngapa – ngapain,” ungkap Darso saat dihubungi Tangerangonline.id Sabtu (1/8/2020) malam.
Darso pun berharap pihak Kepolisian segera menangkap pelaku lain yang telah menganiaya anaknya tersebut.
“Sudah seminggu lebih baru satu yang ditangkap. Saya berharap polisi bisa bekerja maksimal menangkap pelaku lainnya, apalagi pelaku pasti saling berkaitan,” ujarnya.
Keluarga Bantah Putra Aji Adhari Terlibat Tawuran
Darso juga memastikan bahwa putranya ini tidak pernah ikut tawuran seperti yang ramai diperbincangkan.
“Anak saya engga mungkin ikut tawuran. Dia ijin mau ambil video sama mamahnya, terus memang ada yang sedang tawuran dan anak saya berhentikan motornya eh malah dipukuli,” ucapnya.
Darso mengaku keseharian Putra bahkan jarang keluar rumah. Putra biasanya hanya sibuk dengan komputer yang ada dirumah.
“Anak saya jarang keluar. Jadi selama ini memang engga pernah ikut tawuran,” imbuhnya.
Saat ini, Darso membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk biaya perawatan anaknya selama menjalani perawatan medis di RS PON.
“Saya berharapnya ada yang bantu membiayai perawatan medis. Karena memang tidak murah,” harapnya. (TO/Red)