Samosir, Kompasnasional.com | Ketua Lembaga Adat Samosir Batahan siringoringo mengecam keras tindakan pendeta GBI Appetua Sihombing Lumbantoruan yang menginjak-injak tempat sacral tempat pemujaan leluhur orang batak di dolok Pusukbuhit Samosir. Ucapan seorang pendeta GBI Setia Budi Medan itu saat berkegiatan di gunung Pusuk buhit, mengundang reaksi orang Batak khususnya yang bermukim di Samosir sebagai tindakan penghinaan terhadap leluhur orang Batak.
Menyaksikan video pendeta Appetua Sihombing, Batahan sebagai ketua lembaga adat di Kabupaten Samosir sangat tersinggung dan merasa dihina. Oleh sebab itu Batahan menghimbau seluruh elemen, baik Pemerintah Kabupaten Samosir, Raja-raja adat, raja bius, tokoh adat, tokoh budaya dan tokoh agama agar bersama sama menolak dan mengusir orang-orang yang menghina kultur budaya Samosir sebagai bangso dan peradaban suku Batak yang penuh menghormati leluhur/ nenek moyang. Ucap Batahan
Batahan menambahkan, Pada jaman dahulu kala sebelum ada agama seperti sekarang ini, orang Batak sudah mempunyai keyakinan menyebut Opputta Mulajadi Nabolon yang saat ini disebut Tuhan. Perkataan pendeta Appetua Sihombing Lumbantoruan yg ada di video itu telah melecehkan kepercayaan dan peradapan orang Batak. Orang yang menyebut dirinya sebagai Pendeta patut memberikan contoh yang patut di tiru atau dipedomani melalui perangainya, bukan justru menghina orang lain, ungkap Batahan. ( Max/Cs)