Kompas Nasional l PEMATANGSIANTAR-Program Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2021.
Kemendikbudristek menerapkan program SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) sebagai upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja.
Hal ini lah yang tunjukkan dari Kepala Sekolah beserta guru-guru SMK Negeri Pematangsiantar Jalan Raya Medan-P.Siantar, Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Dengan hasil kinerja keras tersebut terlihat telah berdiri dengan megah satu bangunan Hotel yang menjadi Ruang Praktik Siswa (RPS) peruntukan jurusan perhotelan.
“Ini adalah berkat kerja keras kami hingga SMK Negeri 3 ini terpilih menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Tahun 2021, dengan terpilihnya menjadi SMK Pusat Keunggulan kami bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK) Sektor Hospitality berupa pembaungunan gedung ruang praktik siswa jurusan perhotelan yang sumber dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 1,288 Milyar”.kata Kepala SMKN 3 Pematangsiantar Nurmaulita SPd.MSi saat dijumpai di ruang kerjanya Jumat,(28/01/22).
Dalam penuturannya, Nurmaulita menerangkan awal dari perjuangannya hingga SMKN 3 dapat meraih sebagai SMK-PK. “Awalnya ini disosialisasikan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang dimulai dari 2019 ada repid di tahun 2021 Central of Excellence (CoE) tahun 2021 baru ada SMK-PK dan semua sekolah mendaftar secara onlone di takola”terangnya.
Juga kata Nurmaulita, bahwa dalam syarat untuk mendaftar semua harus dilengkapi seperti berapa jumlah murid, berapa guru yang memiliki sertifikat kompetensi.
“Kita pada tahap pertama tidak terseleksi dan mendaftar lagi bahkan sudah sempat pasrah gak bakalan lolos dan akhirnya kita loolos ini berkat doa dan kerja keras”.ujar Nurmaulita.
Bayangkan, lanjut Nurmaulita yang mendaftar itu ada sekitar puluhan ribu seluruh SMK yang ada di Indonesia yang terseleksi atau lulus cuman hanya 900 an, untuk Sumatera Utara yang lolos sekitar 20 an sedangkan untuk Pematangsiantar yang negeri hanya SMKN 3 yang lolos ditambah 2 SMK Swasta. satu dari Simalungun dan satu dari Pematangsiantar.
Dan yang utama menjadi acuan penilaian Ditjen Pendidikan Vokasi untuk terpilihnya SMK-PK ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) seperti Kepala Sekolah itu harus mengikuti diklat CoE agar bisa menjadi Jenderal Manager (JM) karena selain menjabat Kepala Sekolah harus dapat menjadi managerial pada sekolah tersebut seperti pada dunia industri.
“Untuk mencapai itu kami diklat 10 hari di Universitas Indonesia, ini menjadi salah satu syarat utama yang menjadi prioritas mendapatkan SMK-PK ini”.ucapnya.
Jadi dalam program SMK Pusat Keunggulan, program yang diterapkan diantaranya menjalin kemitaraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), serta keterlibatan pemerintah daerah dan perguruan tinggi vokasi sebagai pendamping.
Saat disinggung adanya informasi miring terkait pembangunan gedung ruang pratik siswa (RPS) jurusan perhotelan tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) dengan tegas Nurmaulita mengatakan, bahwa pekerjaan gedung tersebut sesuai yang ada pada RAB.
“Selain pengerjaannya dilakukan dengan swakelola, pelaksanaan pengerjaan bangunan RPS ini mengedepankan mutu dan kualitas bangunan sesuai pada rencana anggaran biaya juga tetap dalam pengawasan pihak konsultan dari pusat dan mereka tetap memonitoring dan evaluasi karena direktorat kan punya tim ahli”.pungkas Nurmaulita.
Toni Tambunan.