KompasNasional.com, Karo – Sektor pariwisata menjadi salah satu program prioritas pemerintah pusat. Begitupun halnya dengan pemerintah daerah, khususnya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Selain memiliki bentangan alam yang indah, daerah yang diapit dua gunung api aktif yakni Sinabung dan Sibayak itu, juga ditunjang dengan kehidupan masyarakat yang ramah.
Kabupaten Karo selama ini menyimpan banyak pilihan pesona wisata. Satu di antaranya yakni wisata Taman Alam Lumbini, yang berada di wilayah Berastagi. Wisata ini menawarkan pengalaman berwisata religi dengan konsep alam dan bangunan kuil yang megah. Wisatawan bisa menyaksikan langsung sebuah bangunan pagoda tertinggi di nusantara berlapis warna emas, yang telah mendapatkan sertifikat rekor MURI.
Berdiri megah dan menjulang, pagoda itu mampu menjadi magnet pariwisata. Warna emas yang begitu mencolok itu mampu menarik perhatian siapapun yang datang melihatnya. Namun pada dasarnya, bangunan kuil ini sejatinya tempat ibadah bagi umat Buddha, yang juga terbuka untuk umum sebagai tempat wisata.
Penelusuran iNews, pemberian nama Lumbini berasal dari tempat kelahiran sang pembawa ajaran agama Buddha tersebut, yakni Siddharta Gautama, di wilayah negara Nepal. Mengenai tekstur bangunannya, secara umum bentuk pagoda di Kuil Lumini itu didesain mirip dengan Pagoda Shwedagon yang berada di Yangon, Myanmar.
Tinggi pagoda Kuil Lumini itu mencapai 46,8 meter, dengan panjang dan lebar 68 meter. Selain disuguhkan dengan kemegahan bangunan itu, terdapat pula 30 Rupang Arahat, 2.958 Rupang Buddha, dan 108 relik suci, yang kesemuanya dibalutkan dengan warga emas. Di bagian dalam, ada juga sebuah jembatan gantung sepanjang 20 meter yang diberikan nama Titi Lumbini.
Peresmian bangunan keagamaan yang menjadi lokasi wisata religi itu pun terbilang spektakuler. Ketika itu pada Oktober 2010 silam, sekitar 1.300 biarawan dan 200 tamu undangan dari seluruh dunia datang berkumpul di Taman Alam Lumbini, yang berada di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rakyat, Berastagi.
Untuk mencapai Taman Alam Lumbini, membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari Medan menuju Berastagi. Kemudian, dilanjut dengan angkutan umum menuju Tugu Buah Jeruk yang berada di simpang Dolat Rayat dan perjalanan kaki sekitar 30 menit dari lokasi itu menuju Taman Lumbini. “Lokasi wisatanya sangat bagus, tidak menyesal pokoknya datang ke sini,” tutur Cinthia, seorang wisatawan lokal.(Inews/TR)