KompasNasional.com, Jakarta – Sinyal adanya reshuffle Kabinet Kerja berembus kian kuat. Ada kabar reshuffle akan digelar hari ini, namun memang masih ada perdebatan alot soal satu kursi.
Ada perubahan sejumlah jadwal Presiden hari ini. Agenda-agenda yang tertulis ‘internal’ kabarnya dipadatkan.
Pembahasan soal reshuffle kabarnya memang kian intens dibahas. Selain soal kursi menteri sosial yang akan ditinggal Khofifah, kabarnya akan ada pergeseran posisi sejumlah menteri.
Terjadi perbedaan pandangan di Istana soal posisi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Satu pihak ingin Airlangga menanggalkan jabatannya karena saat ini berstatus ketum Golkar. Namun pihak lain ingin Airlangga tetap menjabat.
Hingga pagi ini, posisi Airlangga di kabinet dikabarkan aman. Namun pembahasan masih akan berlanjut.
Soal Airlangga ini, tergambar dari sikap Wapres Jusuf Kalla yang menilai juniornya di Golkar itu bisa rangkap jabatan. Menurutnya, Airlangga bisa mengurus partai malam hari, setelah bekerja sebagai menteri.
“Kalau Golkar berdasarkan pengalaman saya, ngurusnya malam-malam. Jadi tidak mengganggu waktu kerja. Kalau calon harus kampanye ke mana-mana, bagaimana menjadi menteri. Ya dua-duanya bisa gagal, gagal melaksanakan tugas kementerian, bisa gagal juga menjadi calon. Mesti ada satu pilihan,” kata JK. Sikapnya memang berbeda soal Khofifah.
Akankah Airlangga dibiarkan rangkap jabatan?
[DC/TR]