Home / Berita / Kesehatan / Kriminal / Nasional / Reviews

Rabu, 11 Juli 2018 - 10:08 WIB

Seorang Perempuan Diduga Jadi Korban Malapraktik Pengangkatan Indung Telur

Hotman Paris bersama Selvi dan perwakilan RS Graha Kedoya saat menjelaskan kasus dugaan malpraktik oleh dokter HS. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

Hotman Paris bersama Selvi dan perwakilan RS Graha Kedoya saat menjelaskan kasus dugaan malpraktik oleh dokter HS. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

Viewer: 672
0 0
Terakhir Dibaca:1 Menit, 39 Detik

KompasNasional.com,Jakarta – Seorang perempuan berinisial S diduga menjadi korban malapraktik di Rumah Sakit Grha Kedoya, Jakarta Barat.
S didampingi kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea mendatangi manajemen Rumah Sakit Grha Kedoya pada Selasa (10/7/2018) untuk menanyakan penjelasan dari pihak rumah sakit.

Saat jumpa pers di hadapan awak media, S diwakili kuasa hukumnya mengakui bahwa dua indung telurnya telah diambil tanpa persetujuannya oleh dokter kandungan berinisial HS pada tahun 2015.

“Pertama kali datang ke rumah sakit tanggal 20 April 2015 sekitar jam 2 sore setelah olahraga muay thai karena ada sakit fisik atau gangguan di perut,” ujar Hotman Paris Hutapea di Rumah Sakit Grha Kedoya, Selasa (10/7/2018).
Hotman menambahkan, S pertama kali mendatangi dokter internis. Lalu S menjalani tes ultrasonography (USG) dan tes laboratorium.

Baca Juga  Ciptakan Herd Immunity, SMKN 1 Siantar Gelar Vaksinasi Dosis II Bagi Peserta Didik

“Dari hasil tes USG, katanya ada indikasi kista. Jadi dia direkomendasi ke dokter kandungan namanya HS,” tambah Hotman.
Selanjutnya, Dokter HS memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan kista pada keesokan harinya, (21/4/2015).

“Dioperasi dalam keadaan bius total. Empat hari kemudian yaitu tanggal 24 April, diacheck out. Pascheck out, dokternya baru kasih tau kalau indung telurnya sudah diambil,” tutur Hotman.

S menuturkan bahwa dokter HS mengatakan alasannya mengangkat indung telurnya hanya karena dilema terkait adanya kemungkinan bisa jadi kanker.
“Dokternya tuh ngomong, waktu saya lagi dioperasi, dia dilema ada kemungkinan itu bisa jadi kanker jadi dia ambil dua indung telur saya. Dokter juga mengatakan bahwa saya enggak bisa punya anak lagi dan enggak bisa muay thai lagi. Saya hanya bisa yoga karena muay thai itu fisiknya keras dan saya juga akan menopause,” ujar S sambil menunduk lesu.

Baca Juga  Tak Kenal Lelah, Babinsa Sayan Terus Lakukan Pemeriksaan di Pos Perbatasan Kalbar - Kalteng

S mengaku sudah pernah melaporkan masalah ini tahun 2015 lalu. Namun, kasus tersebut tidak ada kemajuan.

Terkait masalah ini, Wakil Direktur RS Grha Kedoya Dr. Hiskia Satrio Cahyadi mengaku tidak bisa memberikan pernyataan secara terkait kasus yang menimpa S.

“Dalam hal ini yang menentukan adalah Majelis Kehormatan profesi terhadap tindakan dokter tersebut. Mari kita hormati itu. Kami tidak bisa memberikan statement secara teknis,” kata Hiskia.(Kompas/TR)

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%

Share :

Baca Juga

Berita

KAPENDAM II/SRIWIJAYA KUNJUNGI SALAH SATU PANTI ASUHAN DI KOTA PALEMBANG

Berita

DPP DJM 1 Kali Lagi Lantik DPW Sulawesi Utara

Berita

OKNUM KADES SOLAM RAYA DI GEREBEK SATRESKRIM POLRES SINTANG SAAT ASYIK BERMAIN JUDI.

Berita

Lepas Kafilah MTQN Tapsel ke Medan, Bupati Dolly Pasaribu : Tanamkan Mental Juara di Hati Kalian

Berita

Shooter TASC Tunjukan Prestasi di Even IPSC Level 1 And Fun Shoot Off Brimob And Friends Cup 2021*

Berita

Wakil Bupati Hadiri Wisuda V Program Studi Diluar Domisili Politeknik Negeri Pontianak

Berita

PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

Berita

Bunuh Ibunya karena Tak Diberi Uang Rp 300 Ribu, Nasrul Divonis Hukuman Seumur Hidup