Home / Berita / Internasional

Senin, 8 Januari 2018 - 14:06 WIB

Pro Palestina, Israel Jatuhkan Larangan Perjalanan kepada 20 LSM

Viewer: 541
0 0
Terakhir Dibaca:2 Menit, 39 Detik

KompasNasional.com, TEL AVIV – Israel menjatuhkan sanksi larangan perjalanan kepada 20 LSM asing karena mendukung gerakan pro Palestina yaitu boikot, divestasi dan sanksi (BDS). LSM asing itu dinilai telah menganjurkan pemboikotan terhadap Israel atas perlakuannya kepada orang-orang Palestina.

Organisasi-organisasi itu dipilih oleh badan urusan strategis sayap kanan Israel dan menteri keamanan publik, Gilad Erdan.

Erdan mengatakan bahwa kelompok tersebut beroperasi secara konsisten dan terus menerus melawan Israel dengan menggunakan kampanye hasutan dan kebohongan.

Kelompok hak asasi manusia mengutuk tindakan tersebut sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara. Sejumlah individu telah ditolak masuk ke Israel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk seorang teolog Afrika terkemuka dan pejabat Dewan Gereja Sedunia.

Sementara sebagian besar organisasi yang terdaftar oleh Erdan adalah cabang lokal gerakan BDS di seluruh dunia, yang lainnya termasuk Jewish Voice for Peace, yang memiliki 13.000 anggota, kelompok asal AS Code Pink dan American Friends Service Committee, yang memenangkan hadiah perdamaian pada tahun 1947.

Selain itu ada pula kelompok asal Inggris War on Want dan Kampanye Solidaritas Palestina, yang disokong oleh pemimpin Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn.

Baca Juga  Kapolres Meranti Beri Penghargaan Untuk Anak Penyelamat Bendera Merah Putih

Erdan mengatakan bahwa Israel telah beralih dari pertahanan ke pelanggaran dengan diterbitkannya daftar tersebut.

“Organisasi boikot perlu mengetahui bahwa negara Israel akan bertindak melawan mereka dan tidak membiarkan mereka memasuki wilayahnya untuk menyakiti warganya,” katanya.

“Tidak ada negara yang mengizinkan kritik datang untuk menyakiti negara untuk memasukinya,” imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Senin (8/1/2018).

Menteri dalam negeri, Arye Dery, yang kementeriannya bertanggung jawab atas pembatasan yang terdaftar, mengatakan: “Orang-orang ini mencoba untuk mengeksploitasi hukum dan keramahan kita untuk bertindak melawan Israel dan mencemarkan nama baik negara tersebut. Saya akan bertindak melawan ini dengan segala cara.”

Larangan perjalanan adalah yang terbaru dari serangkaian gerakan populis oleh pemerintah Israel, koalisi sayap kanan dalam sejarah negara tersebut. Perdana menteri, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa dia bermaksud untuk memindahkan 40.000 migran Afrika dari Israel dan menyatakan dukungannya untuk mempermudah orang-orang yang dihukum karena terorisme.

Rebecca Vilkomerson, direktur eksekutif Jewish Voice for Peace, mengkritik penerbitan daftar tersebut. Ia mengatakan bahwa hal itu membingungkan namun tidak mengejutkan mengingat semakin berkurangnya norma demokrasi dan meningkatnya kecemasan tentang kekuatan BDS sebagai alat untuk menuntut kebebasan.

Baca Juga  Di Momen Hari Kemerdekaan RI, Satgas Pamtas Yonif 645/GTY Bagikan Sargal kepada Anak-Anak SDN Perbatasan 

“Sebagai seseorang dengan keluarga besar di Israel, kebijakan ini akan menjadi masalah pribadi. Tapi saya juga berbesar hati dengan indikator kekuatan pertumbuhan BDS ini, dan berharap hal itu akan membawa hari semakin dekat saat saat saya mengunjungi teman dan keluarga saya di Israel, demikian juga teman dan kolega Palestina dapat kembali ke rumah,” tulisnya di Facebook.

Hassan Jabareen, dari Pusat Hukum Hak Minoritas Arab di Israel, mengatakan bahwa larangan bepergian itu kejam dan sewenang-wenang.

“Larangan ini merupakan pelanggaran terang-terangan atas hak konstitusional warga Israel dan hak-hak yang dijamin bagi penduduk Palestina di Wilayah Teritorial Bawah (Occupied Palestinian Territories) di bawah hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional,” ucapnya.

“Langkah ini mengingatkan pada rezim apartheid Afrika Selatan yang juga menyiapkan daftar hitam untuk menghukum orang dan mencegah masuknya mereka yang menentang kebijakan rasisnya,” cetusnya.

Pada bulan November, Israel menolak masuk ke pegawai Amnesty International sebagai bagian dari tindakan anti-boikotnya dengan peraturan yang sama. Amnesty sendiri tidak masuk dalam daftar 20 kelompok yang diterbitkan pada hari Minggu.[SNC/TR]

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%

Share :

Baca Juga

Berita

Perketat Wilayah Perbatasan, Satgas Yonif 642 Amankan PMI Non Prosedural dan Miras*

Berita

Hakim Putuskan BPBD dan KCP BRI Labuha Bersalah Soal Huntap

Berita

Pererat Sinergitas Dandim 1203/Ktp Kunjungi IAR Ketapang

Berita

Polsek Bersama Koramil dan Pemerintah Kecamatan Menukung Salurkan Bantuan Korban Banjir

Berita

Polres Tapteng Jelang Pilkades

Berita

Bupati Kapuas Hulu Aksi Cepat Tinjau Banjir Di Wilayah Kota Putusibau

Internasional

Massa Pro-Trump Serbu Gedung Capitol AS, Batalkan Pengesahan Kemenangan Joe Biden
Sanksi Tegas! Berani Jual Gula di Atas Rp 12.500/Kg Siap-siap Disambangi Polisi

Berita

Sanksi Tegas! Berani Jual Gula di Atas Rp 12.500/Kg Siap-siap Disambangi Polisi