Kompasnasional.com.Toba | SMK Swasta Arjuna Laguboti mengadakan audiensi dengan Pemkab Toba yang diwakili oleh Kepala Sekolah Sitor Butarbutar, Josep Manurung (Guru Produktif Farmasi), dan 2 orang siswinya, terkait pengembangan obat herbal dengan PT. Indofarma, di ruang kerja Bupati, Rabu (6/4/2022).
Pihak SMK Sw Arjuna Laguboti meminta bimbingan dan arahan dari Pemkab Toba, sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Kerjasama 25 Februari lalu. Jangan sampai penandatanganan MoU berakhir begitu saja, mengingat masa waktu perjanjian adalah selama satu tahun, dan saat ini sudah hampir berjalan dua bulan,sebut pihak Arjuna.
Selama ini SMK Sw. Laguboti melakukan penelitian terhadap tanaman obat, hanya sebagai pemenuhan kurikulum produk kreatif, akan tetapi produk tersebut belum layak untuk dipasarkan di tengah masyarakat.
Salah satunya adalah penggunaan daun binahong sebagai betadine herbal.
Sitor Butabutar berharap, kreatifitas anak didik dan guru dapat dikembangkan, dengan dukungan dari Pemkab Toba untuk mensuplai kebutuhan tanaman obat.
Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Koperindag, siap untuk melakukan pengawasan, jangan sampai obat yang diproduksi tidak sesuai dengan standar obat nasional.
Pemerintah juga akan melakukan sosialisasi dan mendorong petani menanam tanaman obat tersebut, apabila PT. Indofarma sudah bersedia menampung, dan sudah bisa diproduksi secara massal.
“Tapi itu tidak bisa kami lakukan, tanpa ada jaminan dari Indofarma, untuk menampung itu,” ujar Bupati Poltak Sitorus.
“Kita tidak ingin masyarakat ini rugi, karena tenaga, biaya, pupuk, dan segala macam, sudah pasti nanti dikeluarkan mereka,” sebutnya menambahkan.
Namun untuk mengetahui porsi masing-masing, akan dilakukan pertemuan lanjutan dengan PT. Indofarma baik secara virtual ataupun secara langsung.
Turut hadir dalam audiensi, Asisten Ekonomi Pembangunan Jonni Lubis, Kadis Pertanian T.H Sitorus, dan mewakili Dinas Koperindag.(Kominfo/LamS))