Home / Berita / Nasional / Reviews

Kamis, 12 Juli 2018 - 11:08 WIB

Mantan Teroris Minta Polisi Awasi Jual Beli Bahan Kimia di Surabaya

Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan (kiri) dan Ali Fauzi (kanan), mantan teroris dan ahli merakit bom yang bertobat menerima penghargaan Honorary Police dari Polda Jabar. Foto KORAN SINDO/Agus W

Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan (kiri) dan Ali Fauzi (kanan), mantan teroris dan ahli merakit bom yang bertobat menerima penghargaan Honorary Police dari Polda Jabar. Foto KORAN SINDO/Agus W

Viewer: 558
0 0
Terakhir Dibaca:1 Menit, 12 Detik

KompasNasional.com – Ali Fauzi Manzi, mantan teroris yang juga adik Bomber Bali, Amrozi, mengingatkan polisi untuk lebih ketat mengawasi aktivitas jual beli bahan kimia di Surabaya.
Karena menurut dia, banyak teroris perakit bom yang mendapatkan bahan bakunya di Surabaya.

“Kakak saya Amrozi, mendapatkan bahan pembuatan bom 10 ton dari Surabaya. Dia kirim ke berbagai daerah,” katanya saat menjadi pembicara dalam forum diskusi peliputan isu terorisme di Surabaya, Rabu (11/7/2018).
Polisi, sambung dia, setidaknya bisa melakukan profiling pembeli bahan kimia di Surabaya, serta peruntukan bahan kimia tersebut.

Baca Juga  Lonjakan Kasus dan Kematian Covid-19 di Tengah Kasus Omicron XBB

“Jadi polisi perlu mengawasi secara ketat jual beli bahan kimia di Surabaya,” ujarnya.

Bukan tidak mungkin pula, bahan bom yang diledakkan di 3 gereja dan Markas Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu juga dibeli dari Surabaya sendiri.
Selain bahannya mudah didapat, cara membuatnya juga mudah. Bahkan merakit bom lebih mudah dari membuat layang-layang.

“Kalau layang-layang harus ada proses balancing dan sebagainya. Tapi bom tidak, sangat mudah bagi saya. Lebih mudah dari membuat layang-layang,” ungkapnya.
Dia menegaskan, ancaman teror bom bisa terjadi di manapun di Indonesia, karena jaringan terorisme bergerak di bawah tanah di semua daerah.

Baca Juga  Analis Kebencanaan BPBD Kapuas Hulu Hadiri Sosialisasi Peraturan Bupati Tentang Produk Hukum Daerah

“Tidak ada yang menjamin suatu daerah bisa aman dari ancaman bom. Polisi saja tidak bisa menjamin,” tegasnya.

Ali Fauzi adalah mantan kombatan dan mantan pentolan Jamaah Islamiyah Jawa Timur. Dia sempat dipenjara setelah terbukti terlibat dalam rangkaian peledakam bom di tanah air.

Kini dia berbalik arah menjadi pendamping mantan teroris di Yayasan Lingkar Perdamaian. (Kompas/TR)

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%

Share :

Baca Juga

Berita

GOMPARAN NABABAN & TOGA SIHOMBING DI KECAMATAN POLLUNG GELAR BORHAT BORHAT KEPADA OLOAN PANIARAN NABABAN

Berita

Bupati Kapuas Hulu Menutup Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan ll Dan lll Angkatan 151

Berita

Ketua Dekranasda Kota Tanjungbalai Ikuti Rapat Kerja Nasional Tahun 2021

Berita

Gempa 7 M Guncang Lombok, Warga Mengungsi ke Sawah dan Tanah Lapang

Berita

BUPATI SAMOSIR MONITORING PELAKSANAAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN (USP) KELAS VI DAN IX DI KECAMATAN PANGURURAN

Berita

Bupati Samosir Launching Pembayaran Non Tunai Berbasis QRIS

Berita

Wabup Kapuas Hulu Buka Open Turnamen (OPSB) Di Lapangan Desa Nanga Suruk

Berita

Sinergi Babinsa dan Perangkat Desa Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Perumahan warga.