Padangsidimpuan | Kompas Nasional – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta kepala desa agar menggunakan dana desa untuk hal yang produktif. Dengan cara mengoptimalkan potensi desa masing-masing bukan banyak malah sering melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek).
Kota P.Sidimpuan memiliki kekayaan dan keindahan alam. Potensi tersebut bila dimaksimalkan bisa membuat masyarakat sejahtera kata Edy Rahmayadi di Aula Daulay Simorangkir Kodim 0212/TS Jalan Imam Bonjol, Kamis (17/06).
“Anda (kepala desa_red) lebih tahu daerah anda, ayo maksimalkan dana desa, anda diamanahkan sebesar Rp 1 Miliar dapat maksimalkan peruntukannya. Jangan cuma dibuat pake Bimtek aja hasilnya ga ada,” kata Gubernur disambut tawa para Kades dan Camat Kota P.Sidimpuan.
Lanjut Gubernur, kepala desa adalah kunci menyejahterakan desa. Maka kepala desa adalah kunci menyukseskan visi misi membangun desa dan menata kota. “Kota tak bisa ditata kalau desa tidak dibangun,” ucap Gubsu.
Walikota P.Sidimpuan Irsan Efendi Nasution SH mengatakan, wilayahnya memiliki 42 desa di empat kecamatan. Dia optimis akan ada desa-desa yang bisa mengembangkan desanya dengan baik.
“Kita akan terus dorong desa-desa di sini untuk mengembangkan potensinya. Kita akan bantu mereka. Seperti yang dikatakan Pak Gubernur desalah yang menjadi pondasi Sumut,” kata Irsan.
Dalam kesempatan itu, Kadis PMD Kota P.Sidimpuan Syafaruddin Harahap mengatakan, Kota P.Sidimpuan menurutnya sudah memulai mengembangkan potensinya, misalnya Desa Hutapadang, Joring Lombang dan Natobang, Sabungan, Hutalimbong dan beberapa desa lainnya. Sudah ada 31 dari 42 desa yang saat ini fokus mengembangkan potensi daerahnya, tetapi masih dalam tahap awal.
“Hutapadang dan beberapa desa di kecamatan Angkola Julu progresnya bagus. Di Angkola Julu lebih cepat karena daerah itu Berastaginya P.Sidimpuan, jadi mereka selain wisata juga hasil pertanian seperti sayur, bawang dan lain-lain. Ditempat lain kita akan coba wisata sawah,” ucap Syafaruddin.
Berbeda dengan desa di Kecamatan Angkola Julu, Kades Hutapadang Ihwanuddin Siregar fokus meningkatkan produksi salak. Masyarakat di sana terus dilatih untuk memelihara tanaman salak dengan benar untuk mendapat hasil maksimal. Selain itu, mereka bersama BUMdes juga melatih masyarakat mengolah salak menjadi bahan makanan dan minuman agar bisa dijual dengan harga lebih tinggi.
“Kita mengedukasi masyarakat agar memelihar salak dengan baik. Kita juga sedang menggalakkan pengolahan salak menjadi barang jadi seperi dodol, keripik, manisan, kopi dan lainnya,” kata Ihwanuddin. (Ikhfan)