Home / Berita / Ekonomi / Internasional / Reviews

Kamis, 18 Januari 2018 - 12:38 WIB

Korea Utara Diduga Terkait dengan Peretasan Mata Uang Virtual

Viewer: 524
0 0
Terakhir Dibaca:1 Menit, 27 Detik

KompasNasional.com, HONG KONG – Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa peretas yang terkait dengan Korea Utara menyerang investor dan pusat penukaran mata uang virtual. Peretasan terjadi ketika harga bitcoin melesat ke rekor tertinggi.

Mengutip CNN Money, Kamis (18/1/2018), perusahaan keamanan siber Recorded Future menjelaskan, malware yang digunakan dalam peretasan tersebut mirip dengan yang digunakan pada peretasan Sony Pictures, serangan ransomware WannaCry, dan peretasan terhadap bank sentral Banglades.

Berdasarkan malware-nya, Recorded Future meyakini bahwa peretasan yang terjadi pada akhir tahun 2017 lalu terhadap pusat penukaran mata uang virtual Korea Selatan dilakukan oleh kelompok bernama Lazarus. Kelompok ini adalah kelompok peretas yang sebelumnya terkait dengan Korea Utara.

Baca Juga  Pilih Calon Prajurit Profesional, Pangdam XII/Tpr Pimpin Sidang Parade Tingkat Panda Cata PK TNI AD Gel. I TA. 2021*

Malware tersebut diciptakan antara pertengahan Oktober dan November 2017 lalu. Kala itu, harga bitcoin mulai menguat ke level tertinggi.

Beberapa mata uang virtual lainnya seperti ethereum dan monero juga melesat tinggi harganya.

“Kampanye (peretasan) pada akhir 2017 ini merupakan kelanjutan dari minat Korea Utara terhadap mata uang virtual, yang sekarang ini kita tahu mencakup kegiatan yang lebih luas, termasuk penambangan, ransomwate, dan pencurian,” kata periset Recorderd Future Juan Andres Guerrero-Saade dan Priscilla Moriuchi.

Laporan tersebut tidak menjelaskan bagaimana suksesnya serangah peretasan itu. Ini termasuk upaya pencurian kata sandi pengguna penukaran mata uang virtual.

Baca Juga  Idul Adha Adalah Momen Berharga Untuk Berbagi Kepada Sesama

Banyak mata uang virtual dirancang untuk beriperasi di luar kontrol pemerintah atau perbankan.

Laporan sebelumnya yang dirilis perusahaan keamanan siber dan pemerintah Korea Selatan menyatakan, para peretas Korea Utara telah menyerang penukaran mata uang virtual pada pertengahan tahun lalu.

Korea Utara menyatakan tidak terlibat dalam serangan peretasan internasional, namun tak merahasiakan pula minatnya terhadap bitcoin dan mata uang virtual lainnya.

 

[KC/TR]

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%

Share :

Baca Juga

Berita

Pemkab Simalungun Laksanakan Upacara HUT RI ke-75 dengan Protokol Kesehatan 

Berita

Warga Perbatasan dengan Sukarela Serahkan Senjata Api Rakitan jenis Lantak ke Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/GTY

Berita

Libur Cuti Bersama, Disdukcapil Buka Layanan Rekam dan Cetak KTP-el

Berita

Wajib Stiker di Danlanud Suwondo Tuai Protes Warga Medan

Berita

Sat Reskrim Polres Melawi Respon dan Bertindak Cepat Membantu Laporan Warga Yang Kehilangan Motor

Berita

Mesin ATM Baru Bank Sumut di Kantor Dinas Pendidikan Pematangsiantar Resmi Beroperasi

Berita

BMKG nyatakan dalam Sepekan Terakhir Angin Monsun Australia Bergerak ke Aceh

Berita

HABINSARAN TUAN RUMAH MTQ KABUPATEN TOBA