Home / Berita / Nasional

Jumat, 26 Oktober 2018 - 14:51 WIB

Kasus Perizinan Meikarta, KPK Panggil Asisten Perekonomian Pemprov Jabar

Juru Bicara KPK Febri Diansyah(DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

Juru Bicara KPK Febri Diansyah(DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

Viewer: 451
0 0
Terakhir Dibaca:1 Menit, 22 Detik
Kompasnasional.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Eddy Iskandar Muda Nasution, Jumat (26/10/2018). Eddy akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait perizinan Meikarta.
“Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka BS (Billy Sindoro),” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Senin. Selain Eddy, penyidik juga memanggil Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi Zaki Zakaria, serta Kepala Bidang Penanaman Modal dan Perizinan Penanaman Modal Kabupaten Bekasi Muhammad Said.
KPK juga akan memeriksa sopir kepala dinas DPMPTSP, Undang. Semua saksi akan diperiksa untuk tersangka Billy Sindoro selaku Direktur Operasional Lippo Group.
Dalam kasus ini, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan para kepala dinas di Pemkab Bekasi diduga dijanjikan uang Rp 13 miliar oleh pengembang Lippo Group.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah(DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

Saat dilakukan operasi tangkap tangan, menurut KPK, baru terjadi penyerahan uang Rp 7 miliar. Pemberian uang itu terkait pengurusan perizinan proyek Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Selain Neneng, KPK juga menetapkan tiga kepala dinas dan satu pejabat sebagai tersangka.
Masing-masing yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bekasi Jamaluddin dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor. Kemudian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati.
KPK juga menetapkan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi sebagai tersangka.
Sementara, dari pihak yang diduga pemberi suap, KPK menetapkan Billy Sindoro sebagai tersangka. Kemudian, Taryudi dan Fitra Djaja Purnama yang merupakan konsultan Lippo Group, serta Henry Jasmen yang merupakan pegawai Lippo Group.(Kompascom/AW)
Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%
Baca Juga  Penangkapan Ikan Mas Dikaitkan Tragedi KM Sinar Bangun di Toba

Share :

Baca Juga

Arsip

PDIP Sebut Ahok Lebih Parah dari Sopir Bajaj, Kok Bisa?

Berita

Pameran UMKM di Kota Pontianak Dorong Pelaku Usaha Mikro Naik KelasĀ 

Berita

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Berikan Bantuan 10 Ton Beras Kepada 1.020 Kepala Keluarga Yang Terkena Bencana Banjir di kabupaten Melawi*

Berita

Antisipasi Penyebaran PMK Ternak, Pemkab Samosir Akan Batasi Lalu Lintas Ternak Dari Luar Samosir

Berita

Sindir Vonis Ringan Harvey Moeis, Prabowo: 50 Tahun Penjara Harusnya
Foto Ilustrasi Tersangka

Berita

2 Pria Kurir 50 Kg Sabu Asal Aceh Dihukum Mati

Berita

Update Kasus Covid-19 Global Selasa 28 Juli 2020, Total Terinfeksi Virus Corona 16,6 Juta

Berita

SINTANG EXPO 2022 MENGGUNAKAN STADION SEBAGAI LOKASI, MENUAI PROTES DAN PENOLAKAN KERAS DARI INSAN SEPAKBOLA SINTANG.