Home / Berita / Nasional / Reviews

Selasa, 8 Mei 2018 - 12:00 WIB

Gugatan Pembubaran Ditolak PTUN, HTI Ajukan Banding

Suasana sidang gugatan HTI di PTUN.(Indonews.id/Luska)

Suasana sidang gugatan HTI di PTUN.(Indonews.id/Luska)

Viewer: 624
0 0
Terakhir Dibaca:1 Menit, 22 Detik

KompasNasional.com,Jakarta – Juru Bicara eks Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menyatakan siap banding akan keputusan Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara (PTUN), yang mengesahkan putusan pemerintah soal pembubaran Ormasnya. Menurut dia, pemerintah telah zalim dengan memperkarakan ajaran khilafah yang termaktub dalam Islam.

 

“Ya tentunya kami akan banding, kita melihat secara substansial keputusan pemerintah (membubarkan HTI) itu adalah keputusan kezaliman karena dia telah menempatkan hizbut tahrir, sebagai kelompok dakwah, sebagai pihak pesakitan dan majelis hakim ini hari melegalkan tindakan itu,” kata Ismail usai persidangan di PTUN Jakarta, Senin (7/5).

Baca Juga  Viral Aksi Penipuan Modus Pura-pura Tertabrak di Jakpus, Polisi Selidiki

Dalam pertimbangan majelis hakim, HTI dinilai telah menyebarkan dakwah dengan menggerakkan aksi. Hal itu menjadi pertimbangan kuat bahwa HTI dimungkinkan dapat mencederai keutamaan persatuan kesatuan dalam Sila Ketiga Pancasila.

Kendati demikian, klaim Ismail, dakwah HTI tidak pernah ada yang dipermasalahkan sebelumnya. Pihaknya dalam gerakan dakwah selalu berizin dan tidak pernah dipanggil pihak berwajib.

“Dakwah selama ini tidak pernah dipermasalahkan berkaitan dengan hukum tidak pernah dipanggil diperiksa, semua tertib damai, jadi di mana letak salahnya?,” heran dia.

Merujuk substansi persidangan, pihak pengacara HTI Gugum Ridho Putra mengatakan, pertimbangan majelis hakim sangat mengamini perspektif pemerintah. Persidangan administratif di PTUN pun dinilai tidak mewakili tudingan pemerintah terhadap HTI.

Baca Juga  RESMIKAN LAPANGAN TEMBAK, DANREM APRESIASI UPAYA SATUAN.

“Jadi kalau di sini kan persidangan bukti administrasi, (tapi) bernuansa seperti persidangan materil. Ini kritik dari kami, jelas ini tindakan inkonsistensi,” tegas dia.

Hal dimaksud materil oleh Gugum adalah saat dihadirkannya rekaman video serta buku-buku yang dinilai melampaui batas persidangan administratif.

“Ujuk-ujuk hari ini semua bukti dihadirkan, bukti video, bukti buku, dijadikan dasar untuk membenarkan putusan pemerintah. Jadi harusnya pemerintah tidak perlu Perppu, gunakan saja UU 17 tahub 2013 (tentang Ormas),” kata Gugum.

(Merdeka/TR)

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%

Share :

Baca Juga

Berita

APARATUR SIPIL NEGARA WAJIB NETRAL JELANG PILKADA 2020

Berita

Kadinkes Tapsel Ungkapkan Naker Tapsel Telah Siap Menerima Suntikan Vaksin Covid-19

Arsip

Pemulihan Konektivitas Satelit Telkom 1 Selesai 100 Persen

Berita

Bupati Melawi Menghadiri Sertijab Direktur PDAM Tirta Melawi

Berita

Wali Kota Pematangsiantar Diwakili Asisten II Zainal Siahaan, SE. MM Buka Pelatihan Management Masjid Zona IV Tahun 2021

Berita

Pantau Program Food Estate, Pangdam XII/Tpr Audiensi Dengan Tim Itjenad dan Itjen Kementan

Berita

Sebanyak 29 SMA/SMK Sederajat Pematang Siantar Senin 20 September 2021 Gelar Simulasi PTM

Berita

3 Pejabat Militer Korut Dicopot karena Protes Pertemuan Kim Jong Un dengan Trump