KompasNasional.com – Setelah sampai di Ranah Minang, jenazah Ica Diboran alias Rio, 28, terduga teroris yang terlibat aksi penembakan terhadap dua anggota polisi di Tol Kanci-Pejagan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/8) lalu langsung dimakamkan di tanah kelahirannya.
Almarhum dimakamkan di pandam pakuburan keluarganya, kawasan Nagari Batu Banyak, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) sekitar pukul 20.00 Wib, Jumat (7/9) malam.
Dari informasi, jenazah korban yang diantar ambulance Baznas Kota Padang dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tidak sempat diturunkan ke rumah duka. Jasad Rio (panggilan akrab Ica Diboran) langsung diantar ke lokasi pemakaman. Pasalnya, keluarga telah mempersiapkan lahat untuk terduga teroris ini setelah dapat informasi, jasadnya akan dipulangkan ke kampung halaman.
Jenazah Rio diantar ibu kandungnya Nilma, adiknya Santi Okta Maizar, serta puluhan kerabat dan warga sekitar. Dengan kata lain, prosesi pemakamannya tak jauh berbeda dengan orang kebanyakan.
Wali Nagari Batu Banyak, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Daltoni Mandra mengatakan, jika sosok almarhum tidak begitu dikenal warga di tanah kelahirannya. Sebab, Rio lebih banyak menghabiskan hidupnya di perantauan.
“Almarhum memang lahir disini. Tapi sejak kecil, ia sudah merantau. Dia pernah tinggal di Padang dan merantau ke Jakarta,” kata Daltoni Mandra pada sejumlah awak media di Kabupaten Solok, Jumat (7/9) malam.
Daltoni mengatakan, meski diduga teroris, pemakaman jenazah Rio diterima warga kampungnya alias tidak ada gejolak penolakan. Namun, warga cukup terkejut dan tidak menyangka kalau almarhum diduga terlibat jaringan teroris.
Kerabatnya juga tak menyangka, Rio terlibat jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) seperti yang diberitakan media massa. Dengar kabar itu (penembakan polisi oleh terduga teroris). Tapi kami tidak menyangka, salah satu pelakunya itu Rio,” kata sepupunya, Niko.(JPC/TR)