KompasNasional.com, Malang – Purnawirawan polisi berpangkat terakhir Komisaris Besar (Kombes), Agus Samad (75), ditemukan meninggal di rumah, Perum Bukit Dieng Blok MB9, Pisangncandi, Sukun, Kota Malang, Sabtu (24/2). Ada ceceran darah. Ada luka di lengan dan paha. Apa yang terjadi?
Saksi-saksi menyebut tak ada gelagat aneh pada diri Wakapolda Sumut tahun 2000 itu. Di rumah, ia tinggal bersama istrinya, Suhartatik. Dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di rumah sendiri.
Warga mengatakan sehari-hari korban aktif dalam kegiatan masyarakat dan beribadah di masjid. “Kalau asam uratnya kambuh, tidak ke masjid,” tutur warga setempat, Syamsul.
Saat kejadian, Suhartatik tengah berada di Pulau Bali, mengurus usaha rumah makan. Pada Sabtu pagi, dia curiga karena telepon ke korban tak diangkat. Selanjutnya meminta warga mengecek.
Pintu rumah bagian depan terkunci. Warga mendobrak. Korban ditemukan tak bernyawa di belakang rumah. Ada ceceran darah di lokasi. Kemudian jenazah dibawa ke Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA Malang.
Beberapa hari sebelum meninggal, korban mengaku kakinya kambuh hingga butuh diperban. “Sebenarnya kondisi bapak sehat, hanya saja mengeluh bagian kakinya sakit, hingga harus diperban,” terang putra sulung korban, Timur Dikman (40).
Polisi menyelidiki dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saksi menyebut seseorang pernah menelepon rumah korban dan yang mengangkat orang lain. Hal ini masih didalami oleh polisi.
Saksi-saksi masih diperiksa. “Ada 6 saksi, 2 anak korban, satpam, dan warga,” kata Kasatreskrim Polres Malang Kota Ambuka Yudha kepada detikcom, Selasa (27/2/2018).
Sementara istri korban, Suhartaik, belum dimintai keterangan oleh polisi karena kondisinya yang tak memungkinkan.(DTK/TR)