KompasNasional.com, Medan – Ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Medan, Senin sore (13/3/2018) berdemonstrasi di depan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Utara (Sumut). Para siswa menolak pergantian kepala sekolah yang dinilai mendadak dilakukan Kemenag.
Dalam orasinya, ratusan siswa MAN 2 Medan menolak surat yang dikeluarkan oleh Kanwil Kemenag Sumut terkait pergantian dan pelantikan kepala sekolah baru. Menurut para siswa, pergantian kepala sekolah terkesan mendadak. Surat keterangan pergantian kepala sekolah baru dikeluarkan oleh Kanwil Kemenag Sumut pada Senin siang, namun langsung ditindaklanjuti dengan pelantikan kepala sekolah yang baru.
Para siswa juga sangat menyayangkan pergantian kepala sekolah. Di mata mereka, Burhan Siregar yang menjabat kepala sekolah MAN 2 Medan sejak empat tahun terakhir menunjukkan kinerja sangat baik dalam mendidik siswa. Salah satu program Burhan Siregar yang mendapat pujian siswa, proses mengajar agama dengan metode one day one juz. Siswa MAN 2 Medan pun menilai belum waktunya Burhan untuk digantikan dengan kepala sekolah yang baru.
“Tadi, sekitar pukul 2 sore, kami mendapat informasi kalau akan ada pelantikan pengganti Pak Burhan di Kanwil Kemenag Sumut. Jadi, kami datang ramai-ramai ke sini, dengan inisiatif kami sendiri, mengikuti hati nurani kami, untuk datang ke sini. Kami ingin Pak Burhan kembali lagi kepada kami,” kata siswa MAN 2 Medan, Abdilah Forqon Ketaren.
Orasi yang berlangsung hingga hampir dua jam ini nyaris berakhir ricuh. Para siswa memaksa masuk ke dalam Kanwil Kemenag Sumut untuk membatalkan proses pelantikan kepala sekolah mereka. Namun, mereka tidak diizinkan masuk.
Sementara Burhan Siregar mengatakan, dia datang ke Kanwil Kemenag Sumut karena mendapat surat akan ada pelantikan pergantian kepala sekolah MAN 2 Medan. Burhan mengaku tidak tahu apa kesalahannya sehingga Kemenag Kanwil Sumut mengeluarkan surat pergantian kepala sekolah.
“Saya nggak tahu apa salah saya, kenapa saya dilantik, tapi saya hadiri dan saya ikuti semua. Kenapa bisa begini? Saya baik bekerja, boleh ditanya seluruh siswa dan orang tua. Kalau ada yang mengatakan saya jelek, saya mau dipecat,” papar Burhan Siregar.
Namun, Burhan Siregar juga mengaku tidak tahu para siswa akan menggelar demonstrasi terkait pencopotannya sebagai kepala sekolah MAN 2 Medan. “Kalau ada persoalan anak-anak ini seperti ini, saya nggak tahu. Guru MAN 2 pun di sini banyak katanya, ada 2.500. Saya berterima kasih kepada para siwa dan guru, tapi apa daya kita. Mohon tertib menyampaikan aspirasi,” papar Burhan Siregar.
Aksi demo yang dilakukan oleh ratusan siswa ini baru berakhir setelah Burhan Siregar menemui langsung mereka. Burhan menyarankan para siswa menghentikan demonstrasi dan kembali ke rumah masing masing.(Inews/TR)