kompasnasional.com | SUBULUSSALAM
Tim Pansus DPRK Subulussalam turun langsung meninjau pelaksanaan pembangunan kawasan Drainase Jalan Hamzah Fhansuri (Tahap II) yang dibiayai Otsus Aceh TA 2016 sebesar Rp4.8 Milyar lebih.
Tampak hadir di lokasi Proyek Fazri Munthe selaku Kordinator Tim Pansus gabungan Komisi C dan D DPRK Subulussalam. Kemudian Dedi Bancin, H Ajo Irawan, Ansari Idrus Sambo, H Zainuddin dan turut didampingi langsung Kadis Pekerjaan Umum setempat Anasri ST beserta stafnya, Jumat (9/9/2016).
Di lapangan, Pansus menemukan sejumlah kelemahan bangunan fisik Drainase tersebut berupa campuran semen, pasangan batu, sistim pengawasan dan lantai drainase. Umumnya, mereka mengingatkan agar rekanan betul-betul mengerjakan proyek sesuai RAB atau gambar dan Dinas PU juga harus betul-betul mengoptimalkan sistim pengawasan.
Anggota Pansus Dedi Bancin menyoroti lantai Drainase. Menurutnya, lantai menjadi agak rawan dari kikisan air karena saat dilantai kondisinya belum benar-benar kering namun sudah dialirkan air.
“Dampaknya nanti lambat laun akan terjadi pengikisan dikala curah hujan tinggi. Mestinya dibiarkan dulu lantai kering betul, baru bisa dialiri air,” sebutnya.
Dia juga merasa prihatin melihat cara pemasangan batu Mortar di depan lapangan futsal yang terkesan asal dilengketkan saja.
“Semberono kali cara kerja mereka. Komposisi adukan kah yang kurang masak atau campuran semennya yang tidak maksimal? Ini harus mendapat pengawasan intensif dari PU agar kualitas proyek sesuai harapan. Efeknya masyarakat juga yang dirugikan sebagai penerima manfaat,” tutur Praktisi muda PKB ini.
Hal senada juga diutarakan, H Ajo Irawan, bahwa pasangan batu mortar pada Drainase ini terlihat dikerjakan sembarangan saja alias tidak rapi. Disana-sini terlihat pasangan batu yang satu dengan lainnya kurang span.
“Jangan karena mengejar progres kerja harus pula mengesampingkan kualitas, kuantitas dan kerapian pekerjaan. Disinilah peran pengawas,” tuturnya.
Kadis PU Anasri ST MT turut menanggapi sorotan Tim Pansus. Dia mengakui bahwa lantai Drainase dimaksud dibuat pasangan batu, namun jenisnya beda dan lebih kecil. Itu pakai batu mangga, kan nggak mungkin juga dipasangkan batu mortar. Memang saat cor lantai itu belum kering benar, baru tiga hari, kita tidak bisa hentikan jalan air, tidak mungkin itu,” ujarnya.
Terkait sikap arogansi yang dipertontonkan PPTK, Anasri berjanji akan melakukan tegoran.
“Atas nama Dinas PU, saya meminta maaf kepada rekan-rekan Pers. Sejak awal, saya sudah mengingatkan itu, dikala rapat interen, bila ada pertanyaan Pers agar diberikan jawaban seadanya. Jangan terkesan menghindar, apalagi mempersulit mereka mendapatkan keterangan,” tegas Anasri (Hasanuddin)