Kompasnasional.com, Jakarta – Indonesia memiliki posisi dan peran penting bagi negara lain. Dipuji karena dukungan untuk kemerdekaan Palestina, kini Indonesia digoda Israel agar bisa menjalin hubungan diplomatik.
Peran penting Indonesia bagi Palestina disinggung saat Menlu Palestina, Riyad al Maliki bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Palestina menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas hubungan dan dukungan yang selalu diberikan oleh Indonesia.
Jokowi menerima kehadiran Maliki di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018). Dalam kunjungan itu, Maliki ditemani oleh Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun.
Oleh karena itu, sekali lagi Menlu Palestina menyampaikan terima kasih kepada Indonesia konsistensi, dukungan yang diberikan Indonesia di manapun berada, tidak saja dukungan politik tapi dukungan dalam bentuk lain dalam bentuk capacity building, dan juga dukungan yang dalam bentuk lain termasuk dukungan finansial kepada UNRWA khusus untuk para refugees (pengungsi) yang diberikan Indonesia,” ujar Menlu Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/10/2018).
“Intinya adalah ucapan terima kasih Palestina kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas dukungan yang diberikan selama ini. Dan mereka sangat merasakan kehadiran kita, dukungan kita yang konsisten terus menerus terhadap perjuangan Palestina,” imbuhnya.
Indonesia kini dirayu oleh Israel yang merupakan negara seteru Palestina. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan keinginannya untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Pernyataan Netanyahu menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia disampaikan dalam konferensi internasional di Yerusalem, Minggu (14/10/2018). Netanyahu juga mengatakan jika ia ingin melihat lebih banyak warga Indonesia di Israel.
“Indonesia adalah sangat-sangat penting untuk kami. Negara yang sangat penting,” ujarnya dalam konferensi internasional wartawan Kristen, seperti yang dikutip dari The Times of Israel.
“Penduduk Indonesia lebih dari 200 juta orang. Ada Muslim. Ada puluhan juta warga Kristen. Kita ingin melihat mereka ke sini. Kita ingin memiliki hubungan luar biasa dengan mereka.”(Dtkcom/Aw)