Home / Berita / Nasional / Olahraga / Reviews

Senin, 15 Januari 2018 - 11:48 WIB

Kasus Tiket Palsu Coreng Wajah Baru Gelora Bung Karno

Viewer: 528
0 0
Terakhir Dibaca:4 Menit, 0 Detik
KompasNasional.com – Tak salah jika orang-orang menyebut sepak bola sebagai olahraga rakyat. Sebab, “si kulit bundar” mampu menyatukan semua kalangan dari seluruh penjuru dunia, termasuk yang terjadi di Indonesia.
Setiap pertandingan sepak bola, mulai dari pria-wanita, tua-muda, hingga proletar-borjuis, semua menyatu sebagai suporter setia Tim Nasional (Timnas) Indonesia, yang berhasrat mengangkat “Garuda” terbang tinggi dengan gemuruh dan yel andalan.
Akan tetapi, sihir yang memayungi hubungan antara sepak bola, tim, dan suporter kerap kali dinodai oleh tindakan tidak sepantasnya oleh oknum calo tiket. Itu terlihat dalam pertandingan Timnas Indonesia vs Islandia, Minggu (14/1/2018). Pertandingan yang sekaligus menjadi agenda perdana di Gelora Bung Karno (GBK) seusai renovasi satu tahun itu, tercoreng dengan adanya kasus tiket palsu.
Berdasarkan pantauan kumparan (kumparan.com), sejumlah suporter tertahan di gerbang pemindaian tiket karena terbukti datang dengan tiket palsu. Alhasil, mereka tidak bisa masuk ke dalam stadion guna mendukung aksi “Garuda”.
Salah satu korban tiket palsu adalah Irfan, karyawan swasta asal Serpong, Tangerang. Saat ditemui setengah jam setelah sepak mula, Irfan mengaku tiket yang dibelinya tidak bisa membuat ia dan lima rekan lain masuk ke stadion.
Menurut pengakuan Irfan, ia tak menyangka tiket yang dibelinya merupakan tiket bekas karena oknum penjual memakai seragam lengkap. Mimpi buruk menjadi kenyataan ketika tiket Irfan dan kolega ditolak oleh mesin pemindaian barcode.
“Saya beli di petugas tadi jam 18.30 buru-buru karena belum dapat tiket. Di booth sudah tutup, carinya tiket tribune. Jadi pas ada penawaran begitu ya kami mau dong. Sebelumnya pun kami pastikan dulu, bisa masuk apa tidak. Kan tiketnya juga jelek kelipat begitu, tetapi kata dia bisa,” tutur Irfan mewakili lima rekan yang hadir bersamanya dengan atribut lengkap timnas.
“Ketahuan saat masuk barcode, berenam tidak bisa, yasudah tidak bakal bisa semuanya. Saya juga komplain, kata panitia tiket ini udah dipakai, tidak bisa masuk lagi. Sebenernya ini asli, tetapi bekas orang jadi tidak bisa dipakai lagi,” kata dia menambahkan.
Dengan pengalaman pahit itu, Irfan sendiri mengharapkan, panitia bisa lebih mengantisipasi kejadian serupa dengan menyobek tiket yang sudah di-scan. Ia pun mendapatkan pelajaran berharga dan berjanji tidak akan membeli tiket selain di loket penjualan resmi.
“Biasanya setelah di-scan kan dipegang lagi sama penonton, nah banyak penonton yang tidak mau repot dan langsung buang tiketnya. Saya paham kenapa tidak dirobek. Oleh panitia kami juga disalahkan karena beli di calo. Mungkin ini memang untuk pelajaran sih, saya jadi tidak mau beli di calo lagi, kapok. Namun, untuk ke depannya semoga tiket dirobek,” kata Irfan.
Setali tiga uang dengan Irfan, ialah Guntur, pelajar SMK asal Kwitang yang ingin menyaksikan “Garuda” sebagai perwakilan Jakmania Senen. Bedanya, Guntur mengaku membeli tiket di luar kawasan GBK.
“Kalau saya beli di tangga busway GBK, tadi sore. Kondisinya rapi dan tidak basah (kena hujan), tetapi pas di-scan lima kali tidak bisa,” ucap Guntur kepada kumparan (kumparan.com).
“Kenapa beli di calo? Ya saya sih karena begitu semangatnya nonton Timnas. Pada akhirnya harapan untuk mendukung Indonesia di laga debut di stadion GBK yang baru malah gagal,” kata dia menyesal.

Gelora Bung Karno, Senayan

Gelora Bung Karno, Senayan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Sementara berdasarkan penuturan salah satu kru tiket bernama Putra, pembelian lewat calo tidak bisa dihindarkan karena tingginya animo masyarakat untuk menonton pertandingan. Namun, ia mengklaim, dengan sistem pemindaian barcode sekarang ini, calo semakin sulit menjalankan aksinya.
Adapun, lanjut Putra, beberapa calo menyiasati dengan mencampur tiket yang palsu dengan tiket asli. Tujuannya, ada bukti pembeli yang bisa lolos scan.
“Ada oknum yang menjual, tetapi calo-calo ini mereka pintarnya beli yang asli juga dan digabungkan dengan tiket palsu. Jadi nanti ada yang bisa masuk, ada juga yang tidak,” kata Putra saat ditemui di luar gerbang pemindaian.
“Kasus yang sekarang, ada juga oknum yang jualnya bekas tiket yang asli, jadi (pembeli) tidak akan bisa masuk karena bekas orang. Saya sarankansl sih tidak usah lah beli di calo. GBK menerapkan segala sesuatunya beli di loket resmi,” sambungnya.
Putra pun mengimbau kepada seluruh suporter setia sepak bola Tanah Air agar lebih pintar dan berhati-hati. Sementara dari perusahaan tempatnya bekerja, ia berujar penyedia tiket sejatinya masih menjual setengah jam sebelum pertandingan dimulai demi memberikan kesempatan bagi para suporter.
“Tiket itu kan sesuai stok, kalau hari ini dibilang habis, oh tidak. Kami baru ditutup jam 18.30 saat pertandingan mau mulai. Panitia sendiri tidak mendengar info tiket habis, jadi kalian jangan terpengaruh dengan calo yang bilang tiket sudah habis,” tegas Putra.
Aksi Timnas Indonesia di SUGBK yang baru pun tercoreng dengan adanya kasus ini. Cahaya GBK pasca-renovasi dan status Islandia sebagai peserta Piala Dunia 2018 di Rusia, memang menyilaukan penggila bola. Namun, hal tersebut menjadi “ladang basah” buat para calo tiket.
Kapan fenomena buruk ini tuntas? Hanya kesadaran masyarakat yang bisa meredam aksi calon tiket. Ingat, GBK kini adalah stadion top dunia. Tak sepantasnya lagi ulah calo tiket mencoreng wajahnya yang cantik pasca-renovasi.

[KUM/TR]

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%
Baca Juga  Rapat Koordinasi Perkembangan Penanganan Pandemi Covid-19 di Wilayah Kab. Samosir.

Share :

Baca Juga

Berita

Banjir Sintang Dan Melawi Gubernur Pastikan Stok Sembako Bagi Korban Banjir Tercukupi

Berita

Evaluasi Layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

Berita

Dolly Pasaribu Bersama DMI Tapsel Shalat Subuh Berjamaah di Angkola Timur

Berita

DMI Pontianak Serahkan Bantuan Rp67 juta Rupiah Untuk Palestina

Berita

Antisipasi Penyebaran PMK Ternak, Pemkab Samosir Akan Batasi Lalu Lintas Ternak Dari Luar Samosir

Arsip

5 Jam di Atas Tower Sutet Senen, Agustinus Bawa Makanan Dan Minuman

Arsip

Saat Donald Trump Buat Nilai Tukar Meksiko Terjun Bebas

Berita

Jaga Kebugaran Dan Daya Tahan Tubuh, Personel Kodim1208/Sambas Laksanakan Senam Aerobik Bersama