Jakarta – Nomor urut capres cawapres pada Pilpres 2019 telah ditetapkan oleh KPU. Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat nomor urut satu untuk Pilpres 2019.
Nomor urut 1 untuk capres cawapres di Pilpres 2019 tersebut memiliki makna tersendiri bagi Jokowi (Joko Widodo).
“Satu untuk Indonesia, Indonesia ber-satu,” ucap Jokowi sambil mengacungkan jari telunjuknya, sesaat keluar dari gedung KPU, Jumat (21/9/2018).
Setelah itu, Jokowi didampingi Ma’ruf Amin, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy dan sejumlah politikus dari partai koalisi pendukung meninggalkan kompleks gedung KPU.
Sebelumnya, Jokowi menyapa rivalnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai sahabat baiknya dalam awal pidato politiknya di KPU, usai pengundian nomor urut, Jumat (21/9/2018).
“Yang saya hormati, yang saya cintai, sahabat baik saya Bapak Prabowo Subianto dan bapak Sandiaga Uno,” sapa Jokowi disambut tepuk tangan para undangan dalam acara pengundian nomor urut peserta Pilpres 2019.
Didampingi KH Ma’ruf Amin, Jokowi tampil menyampaikan pidato politik pada kesempatan pertama usai mendapat nomor urut 1.
Sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat nomor urut dua.
Rencananya KPU akan memberi kesempatan kepada kedua calon Presiden untuk berpidato di hadapan para pendukungnya.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar’uf menargetkan meraih 55 persen suara dalam pemilihan presiden 2019.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Abdul Kadir Karding mengatakan dakam Pilpres 2019 pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, menargetkan meraih suara di atas 55 persen.
“Target suara yang sudah kita kumpulkan, Pak Jokowi paling tidak minimal 55 persen,” ujar Karding di kantor Komisi Pemilihan Umum, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Karding mengatakan, tim kampanye akan mengimplementasikan keinginan Jokowi untuk menciptakan kampanye yang damai.
Ia berharap, kedua kubu tidak saling serang secara berlebihan.
“Yang kira-kira bisa memecah persatuan. Yang penting semua itu persatuan Indonesia dan persaudaraan kita sebagai satu bangsa,” ucap Karding.
Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, ucap Karding, akan berkampanye dengan tidak memecah belah.
Terutama menyebarkan konten yang positif melalui media sosial.
“Yang santun, yang kira-kira dapat membangun kesejukan dan kedamaian,” kata Karding.(Tribun/TR_)