KompasNasional.com,Medan – Aktivasi Ratna Sarumpaet mengaku keberatan atas keputusan pemerintah menghentikan evakuasi korban KM Sinar Bangun. Inilah yang ingin diutarakannya ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan yang meninjau langsung posko di Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten, Simalungun, Senin (2/7/2018).
Namun, keduanya berujung adu argumen, hingga Ratna diusir dari momen dialog keluarga korban dengan Luhut.
Di lokasi, Ratna mengatakan dirinya mewakili sebagian keluarga korban, menolak penghentian proses evakuasi. Lantaran sudah menemukan titik terang di mana posisi para jenazah dan kapal berada di dasar perairan Danau Toba.
“Saya juga mewakili warga Tapanuli, Indonesia, ini tentang kemanusiaan. Ada 164 mayat, ketemu titiknya tinggal angkat, kenapa diberhentikan, sayang. Itu saja poin saya,” ujarnya.
“Saya keberatan, sudah saya sampaikan. Enggak ada masalah lain, ini masalah kemanusiaan. Titiknya sudah ada, dihentikan. Bingung, terkejut. Selama ini saya mendapat pesan bahwa tidak akan dihentikan (proses). Saya bisa lapor ke PBB,” ungkapnya.
Diapun mengkritisi soal janji pemerintah dengan janji puluhan juta. “Jangan mereka diiming-imingi dengan Rp69 juta. Baru dibikin monumen. Mereka (pemerintah) mengerti kan perasaan kehilangan. Tidak sekadar diganti dengan uang. Itu nyawa orang, keluarga mau dibayar Rp69 juta lalu survive, enggak bisa!,” jelasnya.
Ibunda aktris Atiqah Hasiolan ini mengatakan monumen tersebut nantinya hanya akan membuat orang takut datang ke Danau Toba. Karena ada ratusan mayat yang terdeteksi di dasar perairan, namun tidak diangkat.(PJKST/TR)