KompasNasional.com,Jakarta – Para atlet peraih medali di Asian Games 2018 mendapatkan haknya lebih cepat, tepatnya sebelum penutupan ajang empat tahunan ini.
Bahkan, kali ini adalah pencarian bonus tercepat sepanjang pemberian penghargaan untuk pahlawan olahraga Indonesia. Bonus tersebut ini diberikan langsung oleh Presiden di Istana Negara, Jakarta, Minggu (2/9/2018) pagi.
“Kita tahu semua nanti sore Asian Games akan ditutup tapi rasanya kita ingin melakukan acara pembukaan Asian Games lagi. Saya ingin naik motor lagi dan terbang ke udara. Saya ingin ada tambahan 31 medali emas lagi. Saya juga ingin merah putih dikibarkan dan lagu Indonesia Raya terus dikumandangkan,” kata Jokowi seperti dilansir laman resmi Kemenpora.
“Yang jelas saya ingin mengatakan Indonesia bangga atas prestasi para atlet, Indonesia bangga atas perjuangan para atlet dalam meraih prestasi. Indonesia bangga atas ketulusan para pelatih, official dan Indonesia bangga para pengurus cabang-cabang olahraga,” tambahnya.
Jokowi menyerahkan buku tabungan kepada perwakilan 9 orang atlet yakni dari emas tiga orang, Eko Yuli Irawan (angkat besi), Puspa Harum Sari (pencak silat) dan Aris Susanti Rahayu (panjat tebing). Dari perak yakni Ari Wahyuni (angkat besi), Aswat (panjat tebing) dan Alexander Elbert (soft tennis). Dan perunggu yakni Nining Purwa Ningsih (sepeda), Amri Rusdana (pencak silat) dan Bunga Nyimas (skateboard). Saat penyerahan, Jokowi mengecek langsung buku tabungan yang diberikan. Dia mengeja nominal saldo yang tertera di buku tabungan para atlet.
Sementara itu, Imam Nahrawi, Menpora menjelaskan biasanya membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk pencarian bonus.
“Tapi untuk pemberian bonus Asian Games 2018 diberikan sebelum penutupan Asian Games 2018 berarti pemberian bonus ini kepada atlet yang tercepat. Dan bonus kali ini juga naik dari yang sebelumnya,” ujar Nahrawi Imam, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) usai mendampingi Presiden di acara pemberian bonus atlet di Istana Negera, Minggu (2/9/2018) siang.
Nahwari menjelaskan pemerintah menggelontorkan dana Rp210 miliar yang bersumber dari anggaran Kemenpora dan ditambah dengan Belanja Anggaran Umum Negara (BUN).
Pemberian bonus juga untuk atlet untuk non medali. Selain uang, semua peraih medali juga akan diangkat menjadi PNS. “Pengangkatan PNS tanpa harus mengikuti tes, mereka akan melalui formasi khusus PNS. Sedangkan untuk bonus rumah, kita akan bicarakan lagi dengan Kementerian PUPR, tapi yang jelas secepatnya kita akan realisasikan,” jelasnya.
“Awal pengangkatan atlet tersebut harus berdinas di Kemenpora. Nanti setelah satu tahun bertugas dan mereka ingin pindah ke kementerian lain atau daerah asalnya baru bisa dilakukan,” ucapnya.
“Meskipun para atlet ini PNS kerjanya bukan di ruangan tapi bisa tetap berlatih atau bekerja di pelatnas. Dengan demikian para atlet tidak usah lagi memikirkan hal-hal lain karena mereka telah memiliki kepastian di masa depannya,” ungkapnya. (*/nin/pojoksumut)
Berikut Rincian Bonus Asian Games 2018
1. Atlet perorangan:
– Emas Rp 1,5 miliar
– Perak Rp 500 juta
– Perunggu Rp 250 juta
2. Atlet beregu:
– Emas Rp 750 juta per-orang
– Perak Rp 300 juta per orang
– Perunggu Rp 150 juta per orang
3. Pelatih perorangan/ganda:
Emas Rp 450 juta
– Perak Rp 150 juta
– Perunggu Rp 75 juta
4. Pelatih beregu:
– Emas Rp 600 juta
– Perak Rp 200 juta
– Perunggu Rp 100 juta
5. Pelatih untuk medali kedua dan seterusnya:
– Emas Rp 225 juta
– Perak Rp 75 juta
– Perunggu Rp 37,5 juta
6. Asisten pelatih perorangan/ganda:
– Emas Rp 300 juta
– Perak Rp 100 juta
– Perunggu Rp 50 juta
7. Asisten pelatih beregu:
– Emas Rp 375 juta
– Perak Rp 125 juta
– Perunggu Rp 62,5 juta
8. Asisten pelatih untuk medali kedua dan seterusnya:
– Emas Rp150 juta
– Perak Rp 50 juta
– Perunggu Rp 25 juta.
(PJKST/TR)







