Home / Berita / Daerah / Kriminal / Medan / Reviews

Senin, 24 September 2018 - 15:10 WIB

BNN Ungkap Jaringan Narkoba di Lapas Lubuk Pakam, Napi Setor Rp 50 Juta per Minggu untuk Sipir

sumber:google.co.id

sumber:google.co.id

Viewer: 592
0 0
Terakhir Dibaca:1 Menit, 35 Detik
KompasNasional.com,Medan – Badan Narkotika Nasional (BNN) terus melakukan pengembangan terhadap jaringan narkoba, yang melibatkan narapidana dan sipir di Lembaga Pemasyarakatan Lubuk Pakam.
Dari hasil pemeriksaan, Dekyan yang mendekam di Lapas Lubuk Pakam mengaku menyetor sejumlah uang kepada Maredi yang merupakan sipir Lapas tersebut.
“Dari pemeriksaan Dekyan mengaku menyetor uang kepada petugas sekira Rp 50 juta per minggunya. Uang itu dikoordinir oleh tersangka Maredi dan sipir lainnya,” kata Deputi pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Arman Depari, Senin (24/9).
Arman mengatakan, uang yang diberikan tersangka Dekyan kepada sipir biasanya disebut dengan sandi bayar uang SPP.
“Saat ini petugas masih melakukan pengembangan untuk mengungkap keterlibatan aparat dan penyidikan ke arah tindak pidana pencucian uang,” ujarnya.
Arman menjelaskan, tersangka Dekyan telah berulang kali mengendalikan penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Indonesia.
“Narkoba itu biasanya untuk dipakai, diedarkan dan juga digunakan untuk merekrut napi lain agar membantunya di dalam lapas,” katanya.
Diberitakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan peredaran sabu seberat 36,5 kilogram di Sumatera Utara. Delapan orang yang terlibat dalam peredaran itu ditangkap, termasuk seorang sipir dan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lubuk Pakam, Deli Serdang.
Sipir yang ditangkap bernama Maredi, sementara narapidananya adalah Dekyan. Polisi juga menangkap enam pelaku lain, yaitu Edu, Elisabeth, Dian, Edward, Husaini, dan Bayu.
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi yang didapat BNN tentang adanya pengiriman sabu dari Malaysia ke Indonesia. Usai mendapat informasi itu, BNN langsung melakukan penyelidikan di Lapas Lubuk Pakam. Petugas kemudian menangkap Bayu saat menyerahkan 500 gram sabu kepada sipir bernama Maredi.
Saat diinterogasi, Maredi mengaku diperintahkan oleh Dekyan untuk mengambil sabu tersebut. Petugas kemudian menangkap Dekyan. Petugas melakukan pengembangan dan menangkap pelaku lainnya.
Dari penangkapan itu, BNN menyita barang bukti berupa 36,5 kilogram sabu, 3 ribu pil ekstasi, uang senilai Rp 681.635.500 yang diduga hasil penjualan narkoba, kartu Anjungan Tunai Mandiri, buku tabungan, alat komunikasi, timbangan digital, paspor, dan kendaraan roda dua dan empat. (SumutNews/TR)
Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%
Baca Juga  DPRD Umumkan Paslon Bupati Dan Wakil Bupati Tapsel Terpilih Hasil Penetapan KPU

Share :

Baca Juga

Berita

Vaksin Sinovac 5.200 Vial Tiba di Siantar, Tahap Pertama untuk Forkopimda dan Tenaga Kesehatan

Berita

Gubernur Kalbar Sampaikan Ekspose Persiapan MTQ Provinsi Kalbar ke-XXIX di Sintang
Begal Ditembak Mati ,Peluru Tembus Leher Hingga Kepala-kompasnasional

Arsip

Begal Ditembak Mati ,Peluru Tembus Leher Hingga Kepala

Berita

Peringati HUT Kavaleri TNI AD, Yonkav 12/BC Gelar Donor Darah*

Berita

Jalin MoU Dengan Kementerian Pendidikan Jerman, SMA YP HKBP Pematangsiantar Sambut Kedatangan DR Mark Rothensee

Arsip

Disegel KPK, Rumah Bupati Subang Kini Tak Berpenghuni

Berita

Program Kades Sipungguk “KAMPUNG TANGGUH ANTI NARKOBA” Di Apresiasi Kasat Narkoba dan Tokoh Adat Salo

Berita

Domba Termahal di Dunia Terjual Rp 7 Miliar di Skotlandia