KompasNasional.com,Kabupaten Bandung – Polisi meringkus Virno Karno Butar Butar (21) tersangka kasus pembegalan taksi online milik pria inisial S (27). Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan mengatakan kejadian tersebut bermula saat pelaku memesan taksi online yang dikendarai S di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/5).
“Kronologi kejadiannya, pelaku (Virno) memesan taksi online melalui handphone yang menurut keterangan tersangka adalah milik temannya. Lalu 30 menit datanglah taksi online tersebut. Pelaku langsung naik taksi,” kata Indra saat ekspose di halaman Mapolres Bandung, Soreang, Senin (7/5/2018).
Sebelum merampas mobil Agya bercat merah dan nopol F 1220 YA milik korban, Indra mengungkapkan, pelaku sempat menjerat leher sang sopir menggunakan sabuk pengaman.
“Pelaku mencekik korban dari belakang pakai safety belt. Karena napasnya hampir kehabisan, korban ini melepaskan diri keluar mobil saat mobil berhenti. Lalu mobil dibawa oleh tersangka. Korban langsung ke Polsek Rancaekek membuat laporan dan anggota polsek langsung mengejar tersangka,” tutur Indra.
Menurut Indra, mobil korban sempat dibawa pelaku untuk dijual ke wilayah Garut. Lantaran mobil tidak laku dijual, Virno kembali ke Rancaekek menjemput pacarnya untuk mengajak kencan.
“Tersangka membawa kendaraan ke arah Garut. Namun tidak ada yang beli. Keesokan harinya, tersangka kembali ke arah Rancaekek, ke rumah pacarnya. Ia mengajak pacarnya jalan-jalan,” ucap Indra.
Selagi kembali ke Rancaekek, mobil dikendarai Virno berpapasan dengan korban di Kampung Talun, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek.
“Korban mencoba menghentikan kendaraan tersebut. Dia meminta tolong ke masyarakat sekitar dan Polsek Rancaekek,” katanya.
Masyarakat yang mendengar teriakan korban itu bergegas menghentikan kendaraan tersebut. Tak lama, anggota polisi mendatangi TKP serta meringkus tersangka dan barang bukti mobil.
“Kaca pecah (dipecahkan warga), tersangka dipaksa turun tapi tersangka tidak turun. Masyarakat yang ada di TKP melakukan pemaksaan, tapi bisa dicegah oleh anggota,” tuturnya.
Indra menambahkan terkait tembakan peringatan yang diletuskan oleh anggotanya itu bertujuan memberikan peringatan kepada warga agar tidak main hakim sendiri. “Jadi itu sebetulnya petugas ingin jangan sampai si pelaku dihakimi oleh masa,” ujar Indra.
Di tempat sama, Virno beralasan ulah kriminalnya tersebut karena desakan ekonomi. “Kebutuhan ekonomi. Saya melakukan (begal) itu sendiri. Monilnya sempat dibawa ke Garut untuk dijual,” ucap Virno singkat.(Detik/TR)