Home / Asahan / Berita / Daerah / Kesehatan / Reviews

Kamis, 22 Februari 2018 - 12:41 WIB

Balita Penderita Gizi Buruk Butuh Perawatan

Viewer: 1418
0 0
Terakhir Dibaca:1 Menit, 40 Detik

KompasNasional.com, Tanjungbalai || Zikri, bayi yang baru berusia 11 bulan, selalu tampak gelisah dan menangis seakan menahan sakit, meski berada di dekat ibunya.

Anak ke-4 dari 5 bersaudara, buah perkawinan dari pasangan Surip (26) dan Irma Lubis (27), ternyata mengalami gizi buruk. Irma Lubis, ibu kandung Zikri, yang ditemui di kediamannya di Jalan Anggur, Lingkungan IV, Kelurahan Pantai Johor, Kecamatan Datuk Bandar, Tanjungbalai, mengatakan, dia dan suaminya tak mampu membawa bayi mereka itu ke rumah sakit untuk berobat.

Diakui Irma, dia mendapat bantuan berupa susu dan roti dari petugas Puskesmas kelurahan untuk Ziksi. Namun, karena keterbatasan biaya, dalam dua bulan terakhir ini, anaknya itu belum sekali pun mendapat pemeriksaan mau pun perawatan medis.

Baca Juga  DPRD Samosir paripurna dalam rangka Penetapan Program Pembentukan Peraturan Daerah Kab. Samosir Tahun 2022

“Aku tahu kalau anak ku ini terkena penyakit gizi buruk setelah ku bawa berobat ke Puskesmas. Dia (Zikri), kata Bidan Puskesmas yang bernama Erna, terkena gizi buruk sudah selama dua bulan. Mereka memberikan susu dan roti,” beber Irma kepada Metro24Jam, Rabu (21/2/2018).

Untuk terus membiayai Zikri berobat ke rumah sakit, kata Irma, dia bersama suaminya yang hanya bekerja sebagai buruh bangunan itu, tidak memiliki cukup biaya.

“Suamiku kerjanya cuma buruh bangunan dengan penghasilan setiap harinya sebesar Rp80 ribu. Anak kami semuanya 5 orang. Dengan penghasilan sebesar itu, tak mampu kami membawanya berobat ke rumah sakit,” katanya.

Sepanjang pembicaraan dengan ibunya, Zikri memang terlihat selalu merengek dan menangis dan terbatuk-batuk. Kondisi badannya juga terlihat kurus dan lemah, tidak seperti bayi-bayi normal pada umumnya.

Baca Juga  Yudisium dan Pelepasan 59 Mahasiswa Program Diploma 1 Industri Kabupaten Mempawah Angkatan 2021

Tinggal di rumah, mungkin lebih tepat disebut gubuk, dengan dinding tepas dan papan yang sudah mulai lapuk, kehidupan keluarga Irma Lubis bersama suami dan anak-anaknya bisa dibilang memang jauh dari kata cukup. Tak terlihat ada kamar di dalam rumah.

Tidur pun hanya beralaskan tikar plastik dengan bantal usang. Dengan kondisi itu, Irma berharap, Pemerintah Kota Tanjungbalai bisa membantu mereka untuk membawa Zikri berobat ke rumah sakit. “Dia sering menangis dan batuk.

Berat badannya cuma 4,5 kilo. Mudah-mudahan Pemko [Tanjungbalai] mau membantu mengobati anak kami ini,” tuturnya sedikit terbata-bata.(M24J/TR)

Happy
Happy
%
Sad
Sad
%
Excited
Excited
%
Sleepy
Sleepy
%
Angry
Angry
%
Surprise
Surprise
%

Share :

Baca Juga

Berita

Komandan Kodim 1203/Ktp Pimpin Upacara Pemakaman Militer Kopka Asri

Berita

BANJIR SEMAKIN NAIK, PEMKAB SINTANG DIRIKAN DAPUR UMUM

Berita

Walikota Apresiasi Audensi Perwakilan Kepala MTs Dan MA

Berita

Edi Kamtono : Jadikan Nilai-nilai Kepahlawanan Sebagai Inspirasi

Berita

Disela-sela Kegiatan Operasi Yustisi Tim Gabungan Prokes Tapsel Bagikan Masker Bentuk Kepedulian Pemerintah Kepada Masyarakat

Berita

Bupati Tapsel Tutup KKN PPM Mahasiswa USU Secara Virtual

Berita

Pemkab Samosir kembali Raih Ketiga kalinya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Perwakilan Sumut

Berita

Kapolres Kubu Raya Bersama Bupati, Lepas Peserta Off Road Rally Wisata Bhakti Bhayangkara Khatulistiwa Polda Kalbar Ke Pulau Temajo